Pemerintah melaporkan 4.173 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (12/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 452.291 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 831 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 733 kasus baru per 12 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 3.102 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 97 orang.
Berikut detail sebaran 4.173 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (12/11/2020):
DKI Jakarta: 831 kasus
Jawa Barat: 733 kasus
Jawa Tengah: 608 kasus
Jawa Timur: 270 kasus
Kalimantan Timur: 235 kasus
Sumatera Barat: 198 kasus
Riau: 116 kasus
Banten: 100 kasus
Papua: 100 kasus
Kepulauan Riau: 97 kasus
Lampung: 95 kasus
Bali: 89 kasus
Kalimantan Tengah: 89 kasus
DI Yogyakarta: 79 kasus
Sumatera Utara: 79 kasus
Sumatera Selatan: 72 kasus
Kalimantan Selatan: 49 kasus
Maluku: 44 kasus
Sulawesi Tenggara: 42 kasus
Sulawesi Utara: 37 kasus
Nusa Tenggara Barat: 28 kasus
Aceh: 27 kasus
Sulawesi Selatan: 26 kasus
Bangka Belitung: 23 kasus
Jambi: 15 kasus
Bengkulu: 13 kasus
Kalimantan Barat: 13 kasus
Kalimantan Utara: 13 kasus
Sulawesi Tengah: 12 kasus
Sulawesi Barat: 12 kasus
Nusa Tenggara Timur: 12 kasus
Papua Barat: 11 kasus
Gorontalo: 5 kasus
https://indomovie28.net/movies/dedemit-gunung-kidul/
Kisah Relawan Termuda Jalani Uji Klinis Vaksin COVID-19 Pfizer
Relawan termuda uji klinis vaksin COVID-19 saat ini sudah disuntik dosis pertama. Tim dokter mengawasi secara cermat untuk melihat apakah mereka mengalami efek samping setelah penyuntikan.
Robert Frenck, dokter yang memimpin uji coba vaksin Covid-19 Pfizer di Rumah Sakit Anak Cincinnati, Amerika Serikat, mengatakan timnya telah memvaksinasi 100 anak berusia 12 tahun pekan lalu.
"Sekarang kami berhenti sejenak untuk mengamati reaksi terhadap vaksin. Kami sekarang sedang dalam jeda yang direncanakan untuk memastikan bahwa semuanya seaman mungkin," kata Frenck kepada CNN.
Di antara efek samping yang dokter perhatikan adalah benjolan, kemerahan atau nyeri di tempat suntikan, serta demam atau nyeri.
Abhinav, 12, adalah salah satu relawan muda. Ia berharap vaksinasi yang meluas akan membantu kakek neneknya untuk melanjutkan kunjungannya dari India, dan agar kelas kembali normal di sekolah.
"Saya benar-benar berpikir vaksin dapat mencegah penyebaran infeksi. Sampai sekarang, saya mungkin akan meminta anak-anak lain untuk mengambilnya (vaksinasi)," kata Abhinav.
Abhinav tahu dia hanya memiliki kemungkinan 50 persen untuk benar-benar menerima vaksin. Separuh sukarelawan dalam fase ketiga dan terakhir dari vaksin Pfizer mendapatkan plasebo.
Tetapi dia berharap dia mendapatkan suntikan yang sebenarnya karena dia yakin vaksin itu akan melindunginya dari infeksi dan, pada gilirannya, akan mencegahnya menyebarkan virus ke orang lain.
Ayah Abhinav, Sharat, lebih memikirkan keselamatan anaknya. Ketika ditanya mengapa dia mendaftarkan Abhinav sebagai relawan, dia berkata vaksinasi adalah hal yang harus dilakukan.
"Saya pikir terutama untuk melindungi anak saya. Kemudian, dalam prosesnya, karena itu akan membantu sains juga. Kami merasa itu adalah hal yang harus dilakukan," ujar Sharat.
Sharat, yang juga seorang dokter di rumah sakit, menjadi sukarelawan untuk uji klinis vaksin Fase 1 awal tahun ini dan merasa yakin itu tidak hanya aman untuk putranya, tetapi juga akan mencegah virus menginfeksinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar