Sabtu, 28 November 2020

BPOM Ungkap Pantauan Awal Uji Vaksin Sinovac di Bandung, Ini Hasilnya

 Beberapa vaksin COVID-19 sudah menunjukkan efektivitas lewat hasil akhir uji klinis dengan angka 90 persen. Sebagai contoh ada vaksin buatan Pfizer, Moderna, dan klaim vaksin COVID-19 Sputnik dari Rusia.

Indonesia sendiri tengah menjalani uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung. Berdasarkan update per 6 November, ada 1.620 relawan yang sudah diberikan vaksin Corona dosis pertama, 1.603 lainnya sudah diberikan vaksin kedua.


Sementara itu, 1.520 peserta uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia lainnya masuk ke tahap monitoring. Bagaimana perkembangan terkini uji klinis vaksin COVID-19 Indonesia?


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan pemantauan selama satu bulan pasca suntik vaksin COVID-19 dosis kedua terpantau aman. Hal ini berdasarkan pantauan awal terkait hasil analisa, sampel darah dan lainnya.


"Dapat kami laporkan bahwa hasil uji klinik yaitu dari hasil analisa, melalui sampel darah, dapat dikaitkan dengan keimunogenisitasnya, jadi aspek parameter ukur untuk menunjukkan saintifik dari aspek keamanan dan aspek efikasi itu sudah didapatkan bahwa seteelah penyuntikan kedua data-data akan dijelaskan lebih jauh lagi," jelas Penny dalam konferensi pers Kamis (26/11/2020).


"Progres terakhir akan dilaporkan oleh tim peneliti terutama tentunya tapi menunjukkan aspek keamanan yang baik dan ini akan terus kita pantau sampai 3 bulan dan full sampai 6 bulan ke depan," lanjutnya.


"Data 1 bulan saya kira sudah cukup menggembirakan," tegasnya.


Meski begitu, BPOM masih menunggu data khasiat dan data lainnya untuk bisa segera memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA). BPOM juga menegaskan data mutu vaksin COVID-19 berdasarkan hasil inspeksi sudah dipastikan baik.


"Dapat kami laporkan alhamdulillah dilihat dari aspek mutu di vaksin tersebut dengan hasil yang didapatkan dari hasil inspeksi BPOM bersama dengan BioFarma bersama dengan MUI tentunya untuk melihat aspek halalnya," jelas Penny.


"Dapat dikatakan produk tersebut sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik di tempatnya, di fasilitas di China," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/thank-you/


Jubir Satgas COVID-19 Ungkap Perkembangan Persiapan Vaksinasi di Indonesia


 Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan perkembangan persiapan vaksinasi vaksin COVID-19 yang akan dilakukan di Indonesia. Persiapan ini terdiri dari sumber daya manusia (SDM) hingga kebutuhan logistik.

"Jumlah SDM yang dibutuhkan tentunya akan menyesuaikan dengan jumlah peserta vaksinasi," ujar Prof Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/11/2020).


Selain dari segi SDM, Prof Wiku mengatakan pemerintah pusat juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait sarana pendukung lainnya yang dibutuhkan saat program vaksinasi dilakukan. Bahkan pada 18 November 2020 lalu, Presiden Joko Widodo juga memastikan langsung dengan melakukan peninjauan simulasi vaksinasi di salah satu puskesmas di Bogor.


Tak hanya itu, pemerintah juga terus melakukan pemantauan persiapan dalam hal logistik, salah satunya kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain. Ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan efektivitas vaksin.


"Kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya, sudah berjalan dengan baik. Rata-rata saat ini kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia sudah mencapai 97 persen," jelas Prof Wiku.


Pemerintah juga saat ini tengah melakukan finalisasi untuk menentukan daerah-daerah prioritas yang nantinya akan menerima vaksin. Tentunya harus dipertimbangkan dari berbagai aspek.


"Untuk menentukan daerah-daerah prioritas yang akan memperoleh vaksin dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti jumlah kasus positif, jumlah penduduk, luas wilayah, dan sebagainya," imbuhnya.

https://tendabiru21.net/movies/yowis-ben-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar