Beberapa orang kerap mengeluhkan nyeri perut setelah berhubungan seks. Menurut Mary Jane Minkin, M.D., seorang dokter kandungan di Rumah Sakit Yale New Haven, rasa sakit yang muncul disebabkan karena berhubungan seks cenderung ke arah vagina daripada ke perut.
Dikutip dari Insider, beberapa penyebab nyeri perut akibat berhubungan seks dan cara mengatasinya:
1. Posisi saat berhubungan seks
Bisa jadi nyeri muncul akibat salah posisi dalam berhubungan seks. Solusi yang dapat dilakukan dengan meminum obat pereda nyeri seperti motrin atau tylenol dan dikonsumsi dua jam sebelum berhubungan seks bagi wanita. Selain itu bisa mencoba posisi lain dengan berdiskusi bersama pasangan.
2. Terkena penyakit endometriosis
Penyakit ini terjadi ketika lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Gejala yang sering muncul adalah rasa nyeri selama dan setelah berhubungan seks. Cara untuk mengobatinya adalah berkonsultasi dengan dokter karena ditakutkan sudah semakin parah atau terjadi pendarahan di dalamnya.
3. Terjangkit kanker ovarium (kista)
Beberapa wanita yang terkena penyakit tersebut berhasil sembuh setelah pengobatan, namun ada juga yang justru tumbuh dan menimbulkan rasa nyeri. Dengan melakukan USG, dokter akan membantu mendiagnosis masalahnya dan memerlukan laparoskopi untuk mengangkat kista.
4. Memiliki infeksi penyakit sebelumnya
Infeksi pada vagina biasanya disebabkan oleh bakteri di dalamnya dan melebar ke bagian lainnya seperti rahim, saluran tuba, atau ovarium. Terkadang, infeksi tersebut menyebabkan nyeri pada vagina.
Minum antibiotik dapat menjadi solusinya, tentunya setelah memeriksakan diri ke dokter. Namun, jika memang mengidap nyeri panggul sebelumnya, perlu mendapatkan resep obat khusus dari dokter untuk mengurangi rasa nyeri.
5. Mengidap fibroids
Fibroids adalah tumor non kanker yang tumbuh dalam rahim dan dapat menyebabkan rasa sakit ketika berhubungan seks. Selain itu, tumor ini juga dapat menyebabkan nyeri dan kram otot. Perlu dilakukan pemeriksaan USG dan dilanjutkan dengan pengobatan secara rutin.
https://indomovie28.net/goodnight-mommy-2015/
Ciri-ciri Virus Lengkap dengan Pengertiannya
Virus tengah menjadi bahan pembicaraan masyarakat karena merenggut banyak nyawa. Salah satu virus yang saat ini paling dikenal adalah virus Corona. Lantas, seperti apa ciri-ciri virus?
Virus sendiri pertama kali ditemukan oleh Adolf Mayer di tahun 1887. Kala itu, ia melihat penyakit bercak kuning pada daun tembakau dan menular ketika dioleskan ke tanaman yang sehat.
Akhirnya, virus diteliti lebih lanjut oleh ilmuwan Rusia bernama Dimitri Ivanovski di tahun 1892. Lalu hasil penelitian dikembangkan lagi oleh M Beijerinck di tahun 1899 untuk mengetahui penyebab penyakit bercak kuning pada tanaman.
Diketahui, penyebab penyakit berhasil diisolasi dan dikristalkan. Akhirnya, peneliti menemukan penyebabnya adalah virus yang akhirnya diberi nama Tobacco Mozaik Virus (TMV).
Berikut ciri-ciri virus lengkap dan pengertiannya:
1. Pengertian Virus
Virus adalah organisme yang berukuran sangat kecil dan memiliki molekul asam nukleat, DNA atau RNA yang terbungkus dalam lapisan pelindung protein (kapsid). Jaringan tersebut diketahui dapat membawa informasi genetik dan mengadakan replikasi sehingga menular.
Setelah virus memasuki sel atau jaringan tubuh makhluk hidup, proses pergerakannya akan mengganggu metabolisme atau bahkan merusak sel atau jaringan sehingga menyebabkan suatu penyakit.
2. Ciri-ciri Virus
Dikutip dari buku 'Mudah dan Aktif Belajar Biologi' terbitan PT Setia Purna, virus pada dasarnya memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup karena dapat memperbanyak diri. Namun, virus juga disebut makhluk tidak hidup karena tidak memiliki organel-organel seperti sel hidup.
Menurut ahli biologi asal Amerika Serikat, Neil A. Campbell berikut ciri-ciri virus:
-Hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain
-Memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi
-Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja
-Dapat dikristalkan tetapi virus masih memiliki patogen apabila diinfeksi ke organisme hidup
-Bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel sel.
Sementara itu, menurut Brum (1994) virus berukuran sangat kecil. Bahkan, lebih kecil daripada bakteri. Diperkirakan ukuran virus berkisar 20 nm-300 nm (1 nm = 1 x 10-9 m).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar