Pemerintah melaporkan 3.143 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Sabtu (31/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 410.088 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 750 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 617 kasus baru per 31 Oktober.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.506 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 87 orang.
Berikut detail sebaran 3.143 kasus baru Corona di Indonesia pada Sabtu (31/10/2020):
DKI Jakarta: 750 kasus
Jawa Tengah: 617 kasus
Jawa Barat: 411 kasus
Sumatera Barat: 252 kasus
Jawa Timur: 223 kasus
Riau: 127 kasus
Kalimantan Timur: 116 kasus
Sumatera Utara: 93 kasus
Banten: 84 kasus
Sumatera Selatan: 62 kasus
Maluku: 62 kasus
Bali: 52 kasus
Kalimantan Selatan: 48 kasus
Papua: 45 kasus
Kepulauan Riau: 40 kasus
DI Yogyakarta: 32 kasus
Lampung: 31 kasus
Sulawesi Tenggara: 24 kasus
Sulawesi Utara: 19 kasus
Papua Barat: 13 kasus
Aceh: 11 kasus
NTB: 6 kasus
Sulawesi Selatan: 6 kasus
Kalimantan Barat: 5 kasus
Kalimantan Tengah: 5 kasus
Bangka Belitung: 2 kasus
Sulawesi Tengah: 2 kasus
Sulawesi Barat: 2 kasus
NTT: 2 kasus
Kalimantan Utara: 1 kasus
https://kamumovie28.com/rocknrolla-2008/
Update Corona Indonesia 31 Oktober: 3.143 Kasus Baru. Tembus 410.088
Kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 3.143 kasus. Total kasus positif tercatat 410.088, sembuh 337.801, meninggal 13.869.
Sementara itu jumlah pemeriksaan dalam sehari tercatat sebanyak 29.001 spesimen. Jumlah suspek mencapai 67.900.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Sabtu (31/10/2020), adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 3.143 menjadi 410.088
2. Pasien sembuh bertambah 3.506 menjadi 337.801
3. Pasien meninggal bertambah 87 menjadi 13.869
Sebelumnya pada Jumat (30/10/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 406.945 kasus, sembuh 334.295, dan meninggal 13.782 kasus.
Heboh Aliansi Dokter Dunia Klaim COVID-19 Tak Nyata
Sebuah video yang mengatasnamakan Aliansi Dokter Dunia belakangan ini viral karena statement terkait COVID-19 yang dibuat pada 10 Oktober 2020 lalu. Aliansi dokter ini mengklaim bahwa COVID-19 itu tidak nyata.
"Kami adalah dokter, ilmuwan, dan aktivis perdamaian dan kami semua mengatakan peristiwa COVID-19 ini tidaklah benar," jelas Heiko Schoning, salah seorang yang berbicara dalam video viral tersebut, yang mengaku seorang dokter medis dari Jerman.
"Kenyataannya adalah bahwa itu tidak lebih jahat dari musim flu yang buruk," jelas dokter lain yang ada pada video tersebut.
Di dalam video tersebut, beberapa dokter juga meyakini bahwa data kapasitas rumah sakit hingga hasil tes COVID-19 yang ada selama ini hanya dibuat-buat.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan isi dari video itu sama sekali tidak benar. Konten seperti video aliansi dokter dunia itu termasuk ke dalam misinformasi.
"Konten pada video yang disebarkan oleh kelompok Aliansi Dokter Dunia dalam dunia akademis termasuk ke dalam misinformasi," tegasnya pada detikcom beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika narasi seperti ini disebar di dalam video itu bisa menimbulkan makna yang keliru terkait COVID-19 di mata publik. Hal ini karena virus tersebut baru dan tak kasat mata.
Keberadaan virus ini baru akan terasa saat mikroorganisme khususnya yang bersifat patogen itu menimbulkan manifestasi gejala penyakit pada makhluk hidup.
Untuk itu, Prof Wiku menegaskan agar masyarakat bisa menyaring informasi dari sumber yang terpercaya. Sumber itu seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), CDC, PBB, Kementerian Kesehatan RI, dan Satgas Penanganan COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar