Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah melakukan pertemuan pertama mereka secara virtual dengan sejumlah pakar dan ahli dari China untuk menyelidiki asal usul pandemi virus Corona.
WHO juga melibatkan sejumlah pakar epidemiologi dan spesialis kesehatan yang diterjunkan langsung ke China untuk membantu menyelidiki hewan yang menyebarkan virus ini pertama kali pada manusia.
"Hari ini, sekelompok ahli internasional mengadakan pertemuan virtual pertama mereka dengan rekan-rekan di China," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip dari Medicalxpress, Sabtu (31/10/2020).
Sebelumnya, Badan Kesehatan PBB sudah mengirim tim ke Beijing pada Juli 2020 lalu untuk memulai penyelidikan dasar. Tetapi, masih belum jelas kapan tim ilmuwan memulai studi epidemiologi untuk mengidentifikasi kasus manusia dan sumber infeksinya.
Para ilmuwan percaya bahwa virus tersebut menular dari hewan manusia yang kemungkinan berasal dari pasar di Kota Wuhan. Tetapi, WHO akan menelusuri lebih lanjut terkait hal ini.
"Itu pasti selalu menjadi bagian dari rencana, bahwa tim akan bertemu terlebih dulu. Kami sangat mengharapkan tim ditempatkan di lapangan," ujar Kepala Kedaruratan COVID-19, Mike Ryan.
Michael mengatakan, saat ini tim WHO tengah menggelar peninjauan awal di lokasi, mengingat proses penyelidikan ini bisa memakan waktu lama dan kompleks. Banyak juga tekanan dari politik yang memaksa pihaknya untuk bergerak cepat.
"Itulah yang kami butuhkan, jawaban terbaik. Bukan sembarang jawaban yang memenuhi kebutuhan politik. Sulit melakukan pekerjaan ini dalam lingkungan yang mabuk politik," lanjutnya.
"Kami mencoba yang terbaik untuk memastikan ilmu pengetahuan terbaik dalam menghadapi salah satu epidemi paling dahsyat, yang harus kami hadapi bersama," kata Mike.
https://kamumovie28.com/the-hitmans-bodyguard-2017/
Berapa Kali Frekuensi Berhubungan Intim yang Ideal? Ini Kata Pakar
- Manfaat seks sangat beragam mulai dari meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah hingga menghilangkan stres. Banyak orang yang mempertanyakan, seberapa sering seharusnya seks dilakukan oleh pasangan?
Tapi pertanyaan yang kemudian muncul adalah, seberapa sering seharusnya hubungan seks dilakukan oleh pasangan? Untuk menjawab hal tersebut Dr Barbara Winter yang merupakan seorang psikolog dan seksolog klinis menyatakan bahwa kepuasan dalam perkawinan tidak hanya dihitung dari frekuensi seksual.
Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang menemukan bahwa pasangan yang sudah menikah justru sangat mempertimbangkan kualitas interaksi seksual, dan bukan hanya kuantitasnya saja. Biasanya penurunan frekuensi melakukan seks terjadi ketika pasangan telah lama bersama-sama.
Melansir dari Healthline, faktor lain yang menyebabkan menurunkan frekuensi melakukan hubungan seksual juga dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, pekerjaan rumah, anak-anak, faktor fisik atau fisiologis, dan masalah relasional lainnya.
Di sisi lain, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 menganalisis 2.400 pasangan yang telah menikah. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa semakin banyak hubungan seks yang dilakukan pasangan, mereka akan semakin bahagia. Ketika ditanya mengenai berapa frekuensi melakukan seks yang mereka lakukan, rata-rata menjawab bahwa melakukan seks satu kali dalam seminggu.
Frekuensi melakukan seks satu kali dalam seminggu terbukti ideal karena seks sekali atau dua kali sebulan mungkin tidak cukup, namun lebih dari sekali seminggu tidak meningkatkan kebahagiaan lebih jauh. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa pasangan yang melipatgandakan frekuensi melakukan seks ternyata tidak lebih bahagia dari sebelumnya. Hal tersebut juga menyebabkan kenikmatan seks yang menurun.
Namun kembali lagi bahwa penelitian tersebut tidak dapat dijadikan patokan frekuensi seks yang ideal karena kebahagiaan dan kepuasan seks dipengaruhi berbagai faktor misalnya hormon. Hal tersebut juga cenderung berbeda antar masing-masing pasangan.
Alih-alih meningkatkan frekuensi melakukan seks, Anda dapat meningkatkan libido atau gairah seksual dengan menjadwalkan seks, mengubah tempat, melakukan perjalanan jauh dari ruang keluarga, membumbui atau bahkan menghidupkan kembali kencan romantis.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar