- Manfaat seks sangat beragam mulai dari meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah hingga menghilangkan stres. Banyak orang yang mempertanyakan, seberapa sering seharusnya seks dilakukan oleh pasangan?
Tapi pertanyaan yang kemudian muncul adalah, seberapa sering seharusnya hubungan seks dilakukan oleh pasangan? Untuk menjawab hal tersebut Dr Barbara Winter yang merupakan seorang psikolog dan seksolog klinis menyatakan bahwa kepuasan dalam perkawinan tidak hanya dihitung dari frekuensi seksual.
Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang menemukan bahwa pasangan yang sudah menikah justru sangat mempertimbangkan kualitas interaksi seksual, dan bukan hanya kuantitasnya saja. Biasanya penurunan frekuensi melakukan seks terjadi ketika pasangan telah lama bersama-sama.
Melansir dari Healthline, faktor lain yang menyebabkan menurunkan frekuensi melakukan hubungan seksual juga dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, pekerjaan rumah, anak-anak, faktor fisik atau fisiologis, dan masalah relasional lainnya.
Di sisi lain, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 menganalisis 2.400 pasangan yang telah menikah. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa semakin banyak hubungan seks yang dilakukan pasangan, mereka akan semakin bahagia. Ketika ditanya mengenai berapa frekuensi melakukan seks yang mereka lakukan, rata-rata menjawab bahwa melakukan seks satu kali dalam seminggu.
Frekuensi melakukan seks satu kali dalam seminggu terbukti ideal karena seks sekali atau dua kali sebulan mungkin tidak cukup, namun lebih dari sekali seminggu tidak meningkatkan kebahagiaan lebih jauh. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa pasangan yang melipatgandakan frekuensi melakukan seks ternyata tidak lebih bahagia dari sebelumnya. Hal tersebut juga menyebabkan kenikmatan seks yang menurun.
Namun kembali lagi bahwa penelitian tersebut tidak dapat dijadikan patokan frekuensi seks yang ideal karena kebahagiaan dan kepuasan seks dipengaruhi berbagai faktor misalnya hormon. Hal tersebut juga cenderung berbeda antar masing-masing pasangan.
Alih-alih meningkatkan frekuensi melakukan seks, Anda dapat meningkatkan libido atau gairah seksual dengan menjadwalkan seks, mengubah tempat, melakukan perjalanan jauh dari ruang keluarga, membumbui atau bahkan menghidupkan kembali kencan romantis.
https://kamumovie28.com/the-last-scout-2017/
Sempat Diisukan Batal, Brasil Tegaskan Tetap Beli Vaksin COVID-19 China
Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourão mengatakan pemerintah Brasil akan tetap membeli vaksin COVID-19 China yang saat ini sedang diuji di negara tersebut. Komentarnya ini datang setelah pekan lalu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan Brasil menolak membeli vaksin COVID-19 Sinovac.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah lokal Veja, Mourão dengan tegas mengatakan Brasil tetap membeli vaksin COVID-19 China dan menegaskan sikap Bolsonaro tidak memiliki substansi.
"Pemerintah akan membeli vaksin, tentu saja. Kami telah mengerahkan sumber daya di Butantan untuk memproduksi vaksin ini. Pemerintah tidak akan lari dari itu," kata Mourão dikutip dari Reuters.
Pusat penelitian biomedis negara bagian Sao Paulo, Butantan Institute, sedang menguji vaksin Sinovac. Gubernur Sao Paulo, Jao Doria, berharap mendapat persetujuan regulasi pada akhir tahun dan mulai memvaksinasi warganya pada Januari.
Sebelumnya Bolsonaro menolak rencana otoritas kesehatan Brasil untuk membeli 46 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac. Bolsonaro juga berkata bahwa masyarakat Brasil bukanlah binatang percobaan untuk uji vaksin.
"Orang Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapapun ... Itulah mengapa saya memutuskan untuk tidak membeli vaksin ini," tulisnya di media sosialnya dikutip dari AFP.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar