Jumat, 22 Mei 2020

Banyak Dijual di Lapak Online, Pemerintah: Ingat Klorokuin Obat Keras!

 Harga klorokuin di toko-toko online mulai naik hingga tembus jutaan rupiah. Hal ini diduga berkaitan dengan ramainya orang yang mencari dan membeli klorokuin usai diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai obat virus corona COVID-19.
Pantauan detikcom dari berbagai platform toko online pada Sabtu (21/3/2020), klorokuin ramai dijual dengan harga beragam. Mulai dari puluhan ribu bahkan ada yang sampai jutaan.

Terkait hal tersebut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tak perlu ramai-ramai membeli dan menyimpan klorokuin. Alasannya karena obat ini tidak bisa sembarangan dipakai.

"Sekali lagi klorokuin obat digunakan untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan. Oleh karena itu tidak perlu masyarakat kemudian membeli klorokuin dan menyimpannya," kata Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (21/3/2020).

"Ingat klorokuin adalah obat keras yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Oleh karena itu kami mohon tidak ada persepsi yang salah," lanjutnya.

Presiden Jokowi sebelumnya mengaku sudah menyiapkan sekitar 3 juta klorokuin untuk melawan wabah virus corona. Obat ini biasanya dipakai untuk pasien penyakit malaria.

Total 450 Kasus Corona di RI, Meninggal 38 dan Sembuh 20 Orang

Dari total 450 kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia, tercatat 20 pasien dinyatakan sembuh. Sementara kematian bertambah 6 kasus menjadi 38.
"Ada penambahan kematian 6, total jadi 38," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (21/3/2020).

Sementara pasien yang sembuh bertambah 4 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 20 orang.

"Kemudian ada tambahan jumlah kasus 2 kali dinyatakan pemeriksaan negatif, klinis membaik, dan sembuh sebanyak 4, total sembuh 20," ujarnya.

Di menekankan seluruh data ini sudah diberikan kepada semua kepala dinas kesehatan provinsi dan rumah sakit-rumah sakit lokasi pasien dirawat.

Pertamina Gandeng Korea Bangun Kilang Dumai Senilai Rp22 T

PT Pertamina (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan konsorsium perusahaan Korea menandatangani pengembangan proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai. Proyek kilang Dumai tersebut bernilai US$1,5 miliar atau setara Rp22 triliun (kurs Rp14.660 per dolar AS).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kilang Dumai dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak dan bahan bakar minyak dalam negeri.

"Sehingga, akan mengurangi ketergantungan impor minyak Indonesia yang diharapkan mampu mengatasi defisit transaksi berjalan ke depan," ujarnya mengutip Antara, Jumat (22/5).


Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, Direktur Utama Nindya Karya Haedar Karim, dan konsorsium Korea diwakili oleh Chairman DH Global Holdings Co. Ltd. Jung Sam Seung, serta disaksikan secara virtual oleh Bahlil.

Menurut Bahlil, inisiatif kerja sama diprakarsai dari kunjungannya ke Korea Selatan pada akhir tahun lalu. Ia menyebut mengawinkan ketiga pihak dalam proyek kilang Dumai. "Saya harap investasi dapat memiliki makna strategis, di mana harga minyak mentah saat ini lagi turun," imbuh dia.

Bahlil menilai proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai penting karena merupakan salah satu kilang prioritas Pertamina.

"Semoga dapat berjalan dengan baik serta dapat memberikan multiplier effect (dampak ganda) terhadap pemerataan pembangunan di Indonesia secara keseluruhan," jelasnya.

Penandatanganan nota kesepahaman sejalan dengan upaya mendukung percepatan pelaksanaan megaproyek tersebut, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar