Memasuki era 'new normal', masker kain kini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam beraktivitas di luar rumah. Berbeda dengan jenis lainnya yang hanya sekali pakai, masker kain justru bisa dipakai secara berulang.
Meski dapat dipakai berulang, masker kain tidak bisa dipakai secara sembarangan. Sebab, apabila tidak rutin dicuci, masker kain justru bisa membawa penyakit.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan masker kain sebaiknya tidak digunakan lebih dari empat jam.
"Gunakan masker kain. Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam untuk kemudian dicuci dengan cara direndam di air," kata Yuri, sapaan akrabnya.
Berikut ini adalah cara mencuci masker kain dengan benar, seperti dikutip detikcom dari panduan pencegahan COVID-19 Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), Rabu (27/5/2020).
-Siapkan air, bila mungkin air panas dengan suhu 60-65 derajat celsius.
-Tambahkan dertegen dan rendam masker beberapa saat.
-Kucek masker hingga kotoran luruh.
-Bilas di bawah air mengalir, hingga busa hilang.
-Keringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering panas.
-Setrika dengan suhu panas agar bakteri dan virus mati.
-Masker siap digunakan kembali.
Peneliti Ungkap Alasan Konyol Pria Ogah Pakai Masker Saat Wabah Corona
Saat virus Corona COVID-19 masih terus meningkat, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa pria lebih enggan untuk menggunakan masker.
Dikutip dari New York Post, peneliti dari Middlesex University London di Inggris dan Institut Penelitian Ilmu Matematika di Berkeley, California, menemukan bahwa pria lebih malas menggunakan masker untuk mencegah COVID-19 dibandingkan perempuan.
Pria ogah menggunakan masker dengan alasan ego semata. Jadi, laki-laki cenderung percaya bahwa mereka akan merasa terlihat lemah dihadapan lingkungan sosial ketika mengenakan masker.
"Pria lebih setuju dari wanita bahwa memakai masker itu memalukan, tidak keren, tanda kelemahan dan stigma, dan perbedaan gender ini juga memediasi niat perbedaan gender untuk mengenakan penutup wajah," ungkap penulit penelitian, Valerio Capraro dan Helene Barcelo.
Fakta menjelaskan bahwa korban meninggal akibat COVID-19 kebanyakan adalah laki-laki. Ini terjadi di negara dengan kasus COVID-19 yang cukup tinggi seperti di China, Italia, Spanyol, dan New York.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit saat ini merekomendasikan agar semua orang mengenakan masker kain di atas hidung dan mulut mereka ketika mereka pergi ke tempat umum.
Sementara itu, survei lain membuktikan bahwa laki-laki lebih banyak yang tak suka pakai masker. Menurut pendapat One Gallup/Knight Foundation yang melakukan pada 14-20 April lalu.
Hasilnya menunjukkan bahwa 25 persen pria mengaku selalu pakai masker saat keluar rumah. Angka itu lebih kecil dibandingkan perempuan yang mencapai 44 persen.
"Terkait dengan gender, perempuan pada umumnya kurang mau mengambil risiko dan dengan demikian mereka dinilai lebih patuh dengan apa yang disarankan pemerintah dalam upaya pencegahan," catat para penulis.
http://indomovie28.com/her-hardcore/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar