Badan pariwisata Jepang mengeluarkan data jumlah wisatawan untuk bulan April. Presentasenya terjun payung dibandingkan tahun lalu.
Wabah Corona menutup paksa semua pariwisata dunia. Sebelum adanya wabah virus Corona, Jepang sudah mengestimasikan 2.900 turis akan datang pada bulan April 2020. Data pemerintah menunjukkan bahwa kedatangan turis turun 99,9 persen di bulan April. Ini menjadi angka terendah pertama sejak 1964.
Sebelumnya Jepang memang membatasi perjalanan dari 70 negara. Namun bulan ini meningkat menjadi 100 negara.
China, Korea Selatan, Amerika Serikat dan sebagian Eropa masuk dalam daftar. Padahal China dan Korea Selatan menjadi penyumbang jumlah kedatangan wisatawan terbesar ke negeri matahari terbit itu.
Bulan April tahun lalu, China membawa 726.132 wisatawan ke Jepang dan Korsel 566.624 wisatawan. Kini hanya ada 200 wisatawan dari China dan 300 dari Korsel. Turun drastis!
Taiwan dan Amerika Serikat pun hanya menyumbang masing-masing 300 wisatawan. Sebelumnya ada 403.467 wisatawan dari Taiwan dan 170.247 turis dari Amerika Serikat.
Kalau diakumulasikan, wisatawan antara bulan Januari hingga April turun 64,1 persen. Presentase tersebut bernilai 3,94 juta wisatawan asing.
Sementara itu pembatasan perjalanan masih dilakukan oleh Jepang. Bahkan Jepang menutup Gunung Fuji tahun ini dalam rangka pencegahan penularan virus Corona.
Beberapa waktu lalu, Jepang mengeluarkan larangan untuk tidak mendaki saat libur nasional. Warga Jepang dikenal suka treking ke gunung dan hutan saat liburan. Tapi musim panas segera tiba, Pemerintah Jepang khawatir warganya akan berkerumun di satu tempat wisata untuk liburan. Tentu saja, destinasi yang paling ditunggu adalah Gunung Fuji.
Demi menekan angka penularan kasus Corona, Jepang resmi menutup Gunung Fuji mulai 10 Juli-10 September 2020. Ini menjadi yang pertama kali semenjak tahun 1960.
Di Bali Nggak Pakai Masker, Siap-siap Disetop Rahwana-Hanoman
Untuk mencegah penularan COVID-19 di desa adat Yeh Gangga, Tabanan, Bali memiliki cara unik untuk mengedukasi masyarakat maupun wisatawan yang masuk ke desa Yeh Gangga. Cara unik dilakukan dengan menampilkan petugas di pintu masuk desa dengan menggunakan kostum sekal kecak.
"Jadi gini desa adat Yeh Gangga dalam rangka operasi COVID-19 yang terlibat di dalam satuan gugus tugas Desa Yeh Gangga Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan ya di sana itu mereka memberikan edukasi kepada para yang lewat menuju Pantai Yeh Gangga untuk mencuci tangan dan menggunakan masker gitu. Termasuk wisatawan tapi pagelaran yang ditunjukkan lain daripada yang lain adalah yaitu di sana ada sekel kecak dengan menurunkan beberapa tidak semua sekel kecak diturunkan beberapa di dalam hari per hari," kata Bendesa Adat Yeh Gangga I Ketut Dolla melalui Video yang dikirimkan Humas Polres Tabanan, Rabu (20/5/2020).
Setiap wisatawan maupun warga yang masuk desa Yeh Gangga akan diberhentikan dulu oleh sekelompok orang yang menggunakan kostum sekel kecak untuk melakukan cuci tangan yang telah disediakan. Pihak Desa Yeh Gangga sendiri menyediakan tempat cuci tangan dan masker bagi warga yang tidak memakai masker.
"Diturunkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat ataupun wisatawan yang lewat memberikan edukasi dalam rangka cegah COVID-19 jadi di sana pintu masuk pantai menuju Yeh Gangga itu disiapkan berupa cuci tangan hand sanitizer dan lain sebagainya itu yang air dan sabun serta masker bagi yang tidak menggunakan masker," ungkap Dolla.
Sementara itu, respons masyarakat dan juga wisatawan sangat menyambut antusias apa yang dilakukan Desa Adat Yeh Gangga untuk memutus rantai penularan COVID-19. Meskipun ini adalah hal yang lucu namun sangat mengena di hati masyarakat.
"Jadi respons masyarakat sangat positif di samping mereka tampak antusias dalam arti mereka seolah edukasi dengan kedekatan sejenis lelucon kayak gitu tetapi mengena di hati sehingga masyarakat mau menaati imbauan pemerintah dalam rangka mencegah COVID-19 ini. Di sana satu seko (komunitas) itu terdiri dari 50 orang 40 orang itu kalau satu seko tarian kecak di Bali, beberapa yang diturunkan giliran memakainya, jadi pakaiannya pentas jadi mereka mengedukasi masyarakat pakaian saat mereka pentas kecak menyambut wisatawan gitu biasanya," jelas Dolla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar