Kamis, 28 Mei 2020

Kisah Kota Hantu yang Minta Tolong Dijagain

- Amerika Serikat punya banyak kota hantu yang menjadi obyek wisata. Yang tak pernah sepi pengunjung namun selalu bikin merinding, inilah Garnet.

Sebelum jadi kota hantu, Garnet dulunya adalah wilayah tambang emas. Kota di negara bagian Montana, Amerika Serikat ini sempat ramai dan berkembang.

Namun sekitar tahun 1900an, Garnet mulai ditinggalkan karena kehabisan emas. Para penambang yang tinggal di sana pun pindah dan meninggalkan bangunan serta barang.

Sejak saat itu, kota ini tak lagi dihuni. Kabarnya, banyak kejadian mistis yang terjadi sehingga tak ada orang yang tahan untuk tinggal di Garnet.

Meski begitu kota ini dibuka sebagai obyek wisata. Tiap tahunnya Garnet berhasil membawa masuk sekitar 16 ribu orang per tahun.

Banyak pengunjung yang menceritakan pengalaman mereka ketika berkunjung ke Garnet. Cerita yang paling banyak dirasakan adalah suara piano yang bergaung di tengah kota.

Selain itu penampakan misterius dan suara-suara aneh kerap didengar oleh pengunjung. Hal ini malah membuat Garnet makin populer.

"Hantu di kota ini bersembunyi dalam bayangan, tertawa bersama angin dan keluar di saat paling tak terduga," ujar Ahli sejarah, Ellen Baumler.

Ingin merubah imej horor yang melekat pada Garnet sekaligus melestarikannya, Pemerintah Kota mencari sukarelawan yang bersedia tinggal dan menjadi pemandu di Garnet tiap tahunnya.

Sukarelawan harus bersedia tinggal di komplek kota hantu. Soal makanan akan diurus oleh pemerintah dan relawan tak perlu khawatir kelaparan.

Saat siang hari, kota ini terlihat sangat hijau. Pepohonan di sekitar bukit yang mengelilingi Garnet sangat asri. Bangunan di area ini pun sangat terjaga.

Minusnya adalah malam hari. Kota Hantu Garnet tak memiliki air, listrik dan sinyal internet. Ditambah lagi suara-suara aneh dari balik bangunan. Hiii...

Bagaimana menurutmu, traveler?

Kapal Pinisi di Labuan Bajo Tenggelam, Begini Cara Mengangkatnya

 Kapal-kapal pinisi di Labuan Bajo bertumbangan karena pandemi Corona. Armada wisata itu tenggelam perlahan saat sauh diturunkan.
Bagaimana cara pemilik kapal mengangkatnya kembali? Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk mengangkat kapal pinisi itu.

Kapal pinisi yang tenggelam bisa diangkat?

"Masih bisa, karena tempat tenggelam di moring juga. Moring itu jangkar yang sudah ditanam di laut buat berlabuh," kata Agus Henriawan, kapten kapal Arfisyana Indah dalam pesan singkat dengan detikcom, Rabu (27/5/2020).

"Kapal akan diangkat memakai drum 200 liter, diikat di lambung kapal saat air surut," imbuh dia.

Kata Agus, kejadian beberapa kapal pinisi tenggelam baru kali ini terjadi. Hal itu dikarenakan semua kru kapal sedang dirumahkan.


#OperasiSenyap
@almascatie
Kisah kapal-kapal wisata di Labuan Bajo semasa corona. Satu persatu tenggelam, menanti corona selesai.

Lihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di Twitter
7.936
20.25 - 25 Mei 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
4.983 orang memperbincangkan tentang ini

Kembali ke pengangkatan kapal, langkah lanjutan untuk mengangkatnya yakni menunggu air pasang. Langkah terakhir yakni menguras dengan mesin pompa.

"Kemudian kalau sudah air pasang, kapalnya ikut naik terapung. Dan setelah agak terapung, airnya baru dikuras pake mesin pompa," urai Agus.

Dalam berita sebelumnya, beberapa kapal pinisi di Labuan Bajo, Manggarai Barat tenggelam. Penyebab kejadian tersebut, menurut pengalaman dari salah satu nakhodanya, yakni pertama, kapal pinisi yang tenggelam karena tidak ada orang yang menjaganya.

"Nggak ada yang jaga. Karena kru kapal semua dirumahkan," kata Agus.

Kedua, kapal tenggelam ini kemasukan air dari air laut yang merembes. Seperti diketahui, kapal-kapal pinisi di Labuan Bajo ini terbuat dari kayu dan harus dikuras berkala meski tak ada gelombang tinggi di tempat ia ditambatkan.
https://cinemamovie28.com/cast/alessio-bonaffini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar