Rabu, 27 Mei 2020

Tren Pakai Face Shield di Era New Normal, Efektif Cegah Corona?

Mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona di tempat umum dengan cepat menjadi aturan baru di seluruh negara, termasuk Indonesia. Di era new normal seperti saat ini, kepopuleran face shield juga melonjak tajam karena dianggap mampu memberikan proteksi ganda agar terhindar COVID-19.
Face shield atau pelindung wajah sebenarnya telah banyak digunakan oleh petugas kesehatan. Saat ini tim ahli menyebut pelindung wajah mungkin saja akan menggantikan masker sebagai pencegah yang lebih nyaman dan lebih efektif untuk tangkal COVID-19.

"Pelindung wajah yang dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau harus dimasukkan sebagai bagian dari strategi untuk secara aman mengurangi penularan di komunitas," kata peneliti dari University of Iowa dikutip dari WebMD.

Dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), penelitian yang dipimpin oleh Dr Eli Perencevich menuliskan agar face shield efektif dalam menekan penyebaran virus, maka harus dibuat sampai bawah dagu. Harus menutupi telinga dan tidak ada celah yang terbuka antara dahi dan pelindung wajah.

"Penggunaan pelindung wajah juga merupakan pengingat untuk menjaga jarak sosial, namun tetap memungkinkan visibilitas ekspresi wajah dan gerakan bibir untuk persepsi ucapan," kata penulis.

Meski belum dilakukan pengujian dalam skala massal, pelindung wajah terbukti mengurangi paparan virus sebesar 96 persen ketika dikenakan oleh petugas kesehatan pada simulasi batuk dengan jarak 18 inci atau sekitar 45 cm.

"Data awal dari penggunaannya pada pasien dengan influenza (yang merupakan penyebar droplet) menjanjikan. Yang jelas, kesuksesan face shield di tata laksana rumah sakit bisa menjadi basis pengaturan untuk komunitas yang saat ini sedang melonggarkan penguncian," pungkasnya.

5 Fakta Masker Kain untuk Cegah Penularan Corona di Era New Normal

Menggunakan masker menjadi satu syarat wajib untuk menjalani 'new normal' di tengah pandemi virus Corona saat ini. Seperti yang dianjurkan pemerintah, masker kain dipilih untuk mencegah terjadinya penyebaran virus yang mungkin ada di sekitar kita.
Bahan yang digunakan untuk membuat masker kain pun beragam. Meski begitu, ada beberapa fakta yang harus kamu ketahui agar perlindungan dari masker kain ini jadi lebih maksimal yang telah dirangkum detikcom.

1. Bisa dipakai berulang-ulang
Satu kelebihan masker kain yang beda dari masker lainnya adalah bisa digunakan berulang-ulang. Tapi, jangan lupa untuk sering-sering membersihkannya dengan cara mencucinya dengan detergen.

2. Dianjurkan WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk memakai masker jika beraktivitas di luar. Sebelumnya mereka menyarankan penggunaan masker kain untuk mengatasi kelangkaan masker yang sempat terjadi.

"Kami bisa melihat situasi pemakaian masker, yang dibuat sendiri di rumah atau masker kain, di tingkat komunitas dapat membantu respons keseluruhan terkait penyakit ini," jelas salah seorang direktur eksekutif WHO, Dr Michael Ryan.

3. Bahan kain lap lebih efektif
Seperti yang diketahui, banyak jenis kain yang bisa digunakan sebagai masker kain. Mulai dari katun, scuba, linen, kain lap, atau sarung bantal.

Namun riset di Inggris oleh Davies A dan rekan-rekannya dalam jurnal Disaster Med Public Health Preparedness menilai penggunaan masker kain berbahan kain lap paling efektif menyaring partikel berukuran 0,02 mikron yaitu sebanyak 73 persen.

4. Minimal 3 lapis
Tak hanya WHO, penggunaan masker kain juga disarankan sebagai pilihan alternatif oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Tetapi, harus diingat jika menggunakan masker kain jumlah lapisannya harus minimal 3 lapis.

"Masker ini dapat terbuat dari kain minimal tiga lapis yang dapat digunakan oleh masyarakat, dan apabila mulai basah bisa diganti," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito.

5. Masih bisa ditembus aerosol
Meskipun penggunaan masker kain sudah dianjurkan pemerintah karena bisa menangkal hingga 70 persen partikel, ada satu kelemahan yang dimilikinya. Menurut ahli paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP, masker kain tetap bisa ditembus aerosol.

"Efektivitas filtrasinya pada partikel dengan ukuran 3 mikron bisa 10-60 persen tersaring atau dicegah. Tentu saja karena masker kain tetap ada kebocoran dan keuntungannya masker ini dapat dipakai berulang tapi perlu dicuci," jelas dr Erlina.

Jadi, walaupun pakai masker kain, harus tetap jaga jarak dengan orang-orang yang ada di sekitar ya.
http://indomovie28.com/creative-control/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar