Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona COVID-19, dr Achmad Yurianto, menjelaskan hingga Rabu (18/3/2020) ada 309 kasus virus corona di Indonesia. Sebanyak 15 di antaranya dinyatakan sembuh.
Pasien corona COVID-19 dinyatakan sembuh setelah melakukan serangkaian tes yang harus diikuti hingga hasilnya negatif. Lalu apakah pasien corona memiliki efek jangka panjang meski sudah dinyatakan sembuh dari virus corona?
Menurut dr Moh Adib Khumaidi SpOT, Ketua Pengurus Pusat Persatuan Dokter Emergency Indonesia (PP PDEI), pasien yang sudah terdampak pneumonia dari virus corona COVID-19 bisa mengalami fibrosis atau gangguan pernapasan yang terbentuk akibat terbentuknya jaringan parut pada organ paru.
"Untuk long term effect ada yang menyampaikan ke pada saya, jika dia (pasien) sudah ada ke arah pneumonia dari virus corona COVID-19 ini, yang terjadi adalah fibrosis pada paru-paru," ujar dr Adib, di Teleconference yang diadakan Dompet Dhuafa, pada Kamis (19/3/2020).
Namun ia menegaskan jika tidak terjadi pneumonia, efek jangka panjang dari virus corona COVID-19 ini tidak akan berdampak pada fibrosis paru-paru.
"Mungkin kalau pneumonianya masih ringan, ya tidak sampai (ke fibrosis paru-paru)," pungkasnya.
Perlu Tahu! Ini Waktu dan Cara yang Tepat Bersihkan Ponsel Saat Wabah Corona
Dengan adanya wabah virus corona COVID-19 yang kini telah dinyatakan sebagai pandemi, ada banyak perhatian yang diberikan untuk pencegahan. Sebut saja cuci tangan, tetap tinggal di rumah, dan selalu membersihkan setiap permukaan yang biasa disentuh.
Namun ada satu 'jenis permukaan' yang mungkin kita abaikan: layar sentuh ponsel.
"Layar sentuh pada perangkat elektronik kita adalah sumber mikroba yang sering diabaikan dan bisa terbawa ke ruang pribadi," tutur Dr David Westenberg, profesor ilmu biologi di University of Science and Technology, Missouri.
Faktanya, telah banyak penelitian yang menunjukkan ponsel dapat menjadi tempat berkumpulnya mikroba, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Sementara banyak dari mikroba tersebut yang tidak berbahaya, ada juga organisme penyebab penyakit seperti virus SARS-CoV-2 yang dapat bertahan di permukaan cukup lama untuk menulari manusia.
Lalu bagaimana agar tetap aman?
Pakar mengatakan agar tetap waspada dan tidak lupa untuk membersihkan ponsel. Berikut waktu dan cara yang tepat dikutip dari Healthline.
Cara Membersihkan Ponsel
Pertama, ada baiknya untuk mengunjungi website produsen ponsel untuk melihat instruksi spesifik yang mungkin mereka miliki untuk menghindari kerusakan pada perangkat. Banyak produsen, termasuk Apple, yang telah memberikan rekomendasinya.
Meski pembersihan dapat bervariasi di setiap perangkat ponsel, berikut hal-hal umum yang harus diperhatikan:
- Gunakan kain lembut dan tidak berbulu
- Hindari menyeka berlebihan
- Cabut semua sumber daya dan kabel sebelum membersihkan
- Jauhkan cairan dari ponsel
- Hindari menyemprotkan aerosol dan pemutih
- Hindari penyemprotan pembersih langsung ke ponsel
- Direkomendasikan menggunakan tisu dengan kadar alkohol 70 persen untuk mendisinfeksi permukaan
- Hindari penggunaan klorin karena dapat merusak ponsel
- Disarankan menggunakan case yang keras agar lebih mudah dibersihkan dengan tisu disinfektan.
https://nonton08.com/cast/jun-suk-ho/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar