Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang memproduksi alat rapid test lokal. Pemerintah melaporkan saat ini produksi rapid test sudah berjalan.
"Tentang kemampuan BPPT untuk memproduksi rapid test, tadi pagi saya sudah berbicara ke Pak Hammam Riza (Kepala BPPT), beliau masih menunggu 2 komponen lagi, dari 10 komponen yang sebagian impor, jadi sudah ada 8 komponen kemudian tinggal 2 komponen" ujar Ketua Gugus Tugas, Doni Monardo saat konferensi pers, Senin (4/5/2020).
Doni mengatakan saat ini BPPT sedang menunggu 2 komponen alat rapid test untuk merampungkan produksinya. Jika sudah lengkap 10 komponen, diperkirakan BPPT akan memproduksi rapid test antibodi 50.000 per bulan.
"Kalau 2 komponen tiba minggu-minggu ini, maka minggu depan BPPT bisa memproduksi rapid test antibodi sebanyak 50 ribu per bulan," katanya.
Sebelumnya, BPPT dikabarkan akan segera meluncurkan ventilator buatan lokal. Ventilator itu pun telah dilakukan uji klinis.
jika memenuhi standar, surat izin dari Kementerian Kesehatan akan diterbitkan. Setelah itu, ventilator akan segera diproduksi.
"Kemudian kami laporkan juga sesuai dengan laporan Bapak Menristek dan juga Badan Riset dan Inovasi Nasional. Tentang ventilator. Sudah ada uji klinis yang dihasilkan BPPT, perguruan tinggi dan swasta," kata Doni Monardo, dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin (27/4).
WHO Setop Sementara Uji Coba Hydroxychloroquine untuk Pasien Corona
Organisasi Kesehatan Dunia telah menghentikan sementara uji coba obat malaria hydroxychloroquine untuk pasien virus Corona COVID-19. Pada Senin (25/5/2020) Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hal ini berkaitan dengan masalah keamanan.
Sebelumnya, uji coba hydroxychloroquine dipuji Donald Trump sebagai pengobatan virus Corona baru. Bahkan Trump mengatakan dirinya mengkonsumsi obat tersebut untuk mencegah terinfeksi virus Corona.
Mengutip Channel News Asia, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan keputusan itu diambil setelah penelitian yang dimuat dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan obat ini dapat meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19. Tedros mengatakan sebuah kelompok Solidarity Trial yang terdiri dari ratusan rumah sakit rujukan virus Corona di seluruh dunia sebelumnya mendaftarkan pasien untuk diuji menggunakan hydroxychloroquine.
"Kelompok eksekutif menetapkan menghentikan sementara hydroxychloroquine dalam uji coba, sementara data keselamatan ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data," kata Tedros dalam konferensi pers virtual dikutip dari AFP, Selasa (26/5/2020).
WHO sebelumnya merekomendasikan untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine dalam pengobatan atau mencegah dari infeksi virus Corona, kecuali sebagai bagian dari uji klinis. Hydroxychloroquine selama ini digunakan untuk mengobati malaria, juga autoimun seperti radang sendi.
http://indomovie28.com/a-girl-at-my-door/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar