Rabu, 27 Mei 2020

Thailand Kembangkan Vaksin Corona, Diklaim Murah dan Siap Tahun Depan

Peneliti terkemuka Thailand membuat vaksin Corona yang bisa diakses seluruh negara di Asia Tenggara. Selain itu vaksin Corona ini disebut murah dan mencegah kekurangan pasokan secara global.
Mengutip South China Morning Post, minggu lalu Pemerintah Thailand mengungkap rencana vaksin yang siap digunakan tahun depan. Hal ini berdasarkan temuan para peneliti di Universitas Chulalongkorn Bangkok yang berhasil melakukan uji coba pada tikus.

"Kami tidak bertujuan menghasilkan uang. Ini bukan masalah uang tetapi masalah aksesibilitas," kata Kiat Ruxrungtham, director university's coronavirus vaccine development.

Uji coba Thailand terhadap vaksin eksperimental menggunakan monyet dimulai pada hari Sabtu. Vaksin tersebut adalah salah satu dari setidaknya 100 vaksin potensial yang tengah dikembangkan di seluruh dunia.

Grup Kiat telah bermitra dengan para ilmuwan dan perusahaan biotek di Amerika Utara ingin memproduksi vaksin secara massal di Thailand, dengan harga lebih terjangkau. Vaksin ini bisa diedarkan ke negara terdekat seperti Indonesia, Malaysia, Laos, Vietnam, dan Myanmar.

Dengan lebih dari 3.000 kasus dan 57 kematian, Thailand telah berhasil mengendalikan penyebaran virus Corona dan mulai mengurangi beberapa pembatasan. Dalam sebulan terakhir ini Thailand melaporkan kasus setiap hari kurang dari sepuluh kasus, dibandingkan dengan ratusan kasus yang dikonfirmasi setiap hari di Singapura, Indonesia, maupun Filipina.

"Jika tetangga kita masih memiliki angka infeksi tinggi maka kita tidak akan bertahan dalam jangka panjang," tambah Kiat.

Tren Pakai Face Shield di Era New Normal, Efektif Cegah Corona?

Mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona di tempat umum dengan cepat menjadi aturan baru di seluruh negara, termasuk Indonesia. Di era new normal seperti saat ini, kepopuleran face shield juga melonjak tajam karena dianggap mampu memberikan proteksi ganda agar terhindar COVID-19.
Face shield atau pelindung wajah sebenarnya telah banyak digunakan oleh petugas kesehatan. Saat ini tim ahli menyebut pelindung wajah mungkin saja akan menggantikan masker sebagai pencegah yang lebih nyaman dan lebih efektif untuk tangkal COVID-19.

"Pelindung wajah yang dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau harus dimasukkan sebagai bagian dari strategi untuk secara aman mengurangi penularan di komunitas," kata peneliti dari University of Iowa dikutip dari WebMD.

Dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), penelitian yang dipimpin oleh Dr Eli Perencevich menuliskan agar face shield efektif dalam menekan penyebaran virus, maka harus dibuat sampai bawah dagu. Harus menutupi telinga dan tidak ada celah yang terbuka antara dahi dan pelindung wajah.

"Penggunaan pelindung wajah juga merupakan pengingat untuk menjaga jarak sosial, namun tetap memungkinkan visibilitas ekspresi wajah dan gerakan bibir untuk persepsi ucapan," kata penulis.

Meski belum dilakukan pengujian dalam skala massal, pelindung wajah terbukti mengurangi paparan virus sebesar 96 persen ketika dikenakan oleh petugas kesehatan pada simulasi batuk dengan jarak 18 inci atau sekitar 45 cm.

"Data awal dari penggunaannya pada pasien dengan influenza (yang merupakan penyebar droplet) menjanjikan. Yang jelas, kesuksesan face shield di tata laksana rumah sakit bisa menjadi basis pengaturan untuk komunitas yang saat ini sedang melonggarkan penguncian," pungkasnya.
http://indomovie28.com/brilliantlove-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar