Kamis, 21 Mei 2020

Lembaga Eijkman Dibantu Selandia Baru Dorong Uji COVID-19

 Lembaga Eijkman jadi salah satu institusi yang melakukan uji COVID-19 di Indonesia. Mereka dibantu Selandia Baru untuk mempercepat tugasnya.

Pemerintah Selandia Baru memberikan dukungan untuk mempercepat pengujian COVID-19 di Indonesia. Mereka memberikan kontribusi tambahan senilai NZ$ 500.000 (Rp 4,5 milyar) ke Lembaga Biologi Molekular Eijkman (LBME).

Dalam rilis Kedubes Selandia Baru kepada detikINET, Rabu (20/5/2020) sebelumnya pada bulan lalu, Selandia Baru telah memberikan kontribusi awal senilai NZ$ 150.000 (Rp 1,3 milyar) kepada Lembaga Eijkman untuk memungkinkan lebih banyak layanan pengujian.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan Lembaga Biologi Molekular Eijkman sebagai salah satu laboratorium rujukan utama di Indonesia untuk pengujian COVID-19 pada 16 Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah sampel COVID-19 yang dirujuk ke Lembaga Eijkman meningkat secara eksponensial.

Lembaga Eijkman telah bekerja keras untuk memenuhi permintaan yang meningkat dan memberikan hasil tes yang tepat waktu dengan menguji sampai dengan 360 sampel per hari. Namun, masih terdapat kebutuhan mendesak untuk meningkatkan jumlah tes sebagai upaya mempercepat respons.

"Kontribusi kami akan membantu Lembaga Eijkman untuk meningkatkan kapasitas pengujiannya dari 360 tes menjadi 1.000 tes per hari, agar harapan Presiden Joko Widodo untuk mencapai sasaran 10.000 tes per hari dapat tercapai," kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Dr Jonathan Austin.

Menurut dia, dukungan mereka juga akan memungkinkan tenaga ahli dan teknisi Lembaga Eijkman untuk menggunakan mesin pengujian otomatis yang dapat menguji dalam jumlah besar dan menganalisa sampel-sampel tes untuk penelitian dan pengurutan genom virus Corona lebih lanjut.

"Selandia Baru berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak COVID-19. Kami mengambil pendekatan kemitraan yang kuat dan proaktif dengan organisasi-organisasi yang layanannya sangat penting bagi kesejahteraan social dan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama pada waktu sekarang," kata Duta Besar Austin.

Lembaga Eijkman baru-baru ini menyelesaikan urutan genom lengkap pertama sampel COVID-19 dari Indonesia. Pengurutan genom memainkan peranan penting untuk memandu upaya pengembangan medis dan penemuan vaksin global, dengan memberikan informasi tentang asal virus dan mutasinya.

Profesor Amin Soebandrio, Ketua Lembaga Bilogi Molekular Eijkman mengatakan ketersediaan reagen dan bahan habis pakai untuk mesin yang dapat memproduksi dalam jumlah yang besar sangatlah penting bagi percepatan tes COVID-19 di Indonesia. Hal ini untuk memberikan diagnosis yang akurat dan dapat diandalkan.

"Dukungan Selandia Baru terhadap hal ini sangat tepat waktu dan dihargai," kata Amin.

Bill Gates Diadili di India Karena Masalah Vaksin, Benarkah?

Di media sosial dan beberapa situs media yang dipertanyakan reputasinya, Bill Gates belakangan diserang rumor tidak benar. Terbaru, ada kabar bahwa pendiri Microsoft itu sedang diadili di India karena vaksin yang didukungnya membahayakan nyawa anak-anak.
"Dia akan menghadapi pengadilan karena meracuni jutaan anak India dengan vaksin," sebut rumor tersebut.

Kabar ini antara lain didasarkan bahwa studi vaksin yang dilakukan organisasi asal AS, yaitu Program for Appropriate Technology in Health (PATH), dihentikan karena kematian beberapa gadis India yang ikut serta. Studi tersebut didanai oleh yayasan Bill Gates.

Ketika dikonfirmasi Reuters, juru bicara Gates Foundation menyatakan klaim tersebut tidak benar. Tidak ada gugatan hukum pada Bill Gates di India soal vaksin. Memang benar bahwa percobaan vaksin itu pernah dilakukan di India pada tahun 2010 dan kemudian disetop, tapi bukan sesuatu yang ilegal.

Studi vaksin Human Papilloma Virus (HPV) dibatalkan setelah media lokal India melaporkan kematian 7 orang anak gadis yang ikut serta. Namun setelah diselidiki lebih lanjut oleh pemerintah India, dipastikan kematian mereka tidak berhubungan dengan vaksin tersebut.

"Lima tak berhubungan dengan vaksin yaitu seorang gadis karena tenggelam, yang lain karena digigit ular, dua bunuh diri dengan meminum pestisida dan seorang mati karena komplikasi malaria," tulis pemerintah India.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar