Inilah kisah para dokter dan perawat yang senantiasa menjalankan tugasnya menyelamatkan nyawa. Tapi virus corona terlalu berat untuk ditangani.
Unit gawat darurat, koridor-koridor rumah sakit disesaki pasien yang ketakutan, para dokter yang terpaksa mengambil keputusan berat: siapa yang akan mendapat ventilator siapa yang tidak.
Kita telah melihat kesedihan dan kekecewaan di balik masker para tenaga medis. Mayat-mayat korban bergelimpangan, bahkan ada yang dikuburkan bertumpuk-tumpuk dalam satu lubang.
Mayat korban COVID-19 disimpan di parkiran bawah tanah di Barcelona, ketika pengurus jenazah di Spanyol sempat kehabisan tempat penampungan. (AP: Dmitri Lovetsky)
Pengujian dan data mungkin menimbulkan kesan bahwa ini penyakit orang kaya, karena jumlah kematian terbesar terjadi di negara-negara kaya.
"Pengujian itu sangat membantu, namun tidak semua orang yang terinfeksi di dunia telah diuji," katanya.
Sikap negara-negara yang cepat berpuas diri dan terlalu percaya diri telah menyebabkan puluhan ribu warganya kini meninggal, di samping faktor demografi dan komorbiditas.
Jadi jika kita menganggap virus ini penyakit orang kaya, itu tak sepenuhnya tepat. Negara-negara kaya seperti Australia, Selandia Baru, Jerman dan Yunani mampu menekan penyebarannya melalui tindakan sulit di awal.
Meski lockdown dan penutupan pembatasan sudah berlangsung cukup lama, tapi sebenarnya ini baru permulaan.
Negara-negara seperti Australia telah berhasil dengan baik, namun tidak dijamin akan di masa depan. Perjalanan kita masih dipenuhi kabut tebal.
Namun dari sudut pandang saat ini, foto-foto dokter dan perawat yang terpukul, ambulans yang menunggu berjam-jam di UGD, dengan jelas menunjukkan kegagalan yang dialami negara-negara yang seharusnya justru paling siap.
Kominfo Optimis Data Center Nasional Dibangun Tahun Ini
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus merampungkan persiapan pembangunan Data Center Nasional. Pihak Kominfo pun optimis proses pembangunannya dimulai tahun ini.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Menkominfo Johnny G Plate sudah mengirimkan surat ke Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Bappenas Suharso Monoarfa untuk percepatan. Pihaknya optimis proyek ini bisa diselesaikan tahun ini.
"Mudah-mudahan tahun ini bisa kita selesaikan, dan sudah mulai pembangunannya," ujar pria yang kerap disapa Semmy itu saat acara Lebaran Virtual Kominfo, Minggu (24/5/2020).
Untuk diketahui pemerintah akan membangun Data Center Nasional di Jakarta dan ibu kota baru. Pembangunan ini dilakukan lantaran jumlah data pemerintah tersebar di banyak data center.
Diungkap Menkominfo saat ini ada ada 2.700 pusat data dan ruang server pemerintah. Menurut dia, sebagian besar pusat data tersebut tidak memenuhi standar.
Lebih lanjut, Johnny menyebut mengintegrasikan data pemerintah tidak mudah mengingat pada 2018 saja kapasitasnya mencapai 36 petabyte. Dalam 6 tahun, akan meningkat menjadi 82 petabyte, dan 15 tahun ke depan meningkat menjadi 140 petabyte.
Kembali ke Lebaran Virtual Kominfo, di kesempatan tersebut, Semmy turut membeberkan peran pihaknya dalam membantu Gugus Tugas COVID-19 dalam mengintegrasikan sistem yang mereka miliki. Disinggung pula rencana Ditjen Aptika dalam menyiapkan masyarakat Indonesia untuk percepatan masuk ke ruang digital.
Menurutnya ruang digital bukan lagi ruang yang tanpa aturan. Ruang digital harusnya sudah dianggap sebagai realitas. Makanya pihaknya ingin melakukan sosialisasi dengan masyarakat bagaimana berdamai juga dengan gadget-gadget yang mereka miliki.
"Bagaimana bisa memanfaatkan gadget-gadget ini untuk hal-hal yang produktif, ini yang kita lakukan untuk memasuki normal baru. Di Aptika, kami akan membekali semua pekerja kami dengan gadget mobility, jadi bisa bekerja dari mana saja, dan diharapkan ini sebagai percontohan untuk memasuki new normal, khususnya di pemerintahan," pungkasnya.
https://indomovie28.com/cast/jeong-jae-heon/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar