Menyikapi meningkatnya mobilitas masyarakat jelang lebaran, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Klaten tetap meminta masyarakat stay at home atau tetap berada di rumah. Stay at home penting untuk memutus rantai penyebaran virus Corona COVID-19.
"Kalau IDI masih seperti sebelumnya tetap tegas, putus mata rantai penyebaran dengan stay at home. Selain itu pakai masker dan cuci tangan dan masalah kebijakan publik menjadi kewenangan pemerintah," ungkap Ketua IDI Kabupaten Klaten, dr M. Husen Prabowo pada detikcom, Rabu (20/5/2020) siang.
Menurut Husen, menyikapi kondisi banyaknya keramaian warga seperti saat ini, dirinya pesimistis imbauan pemerintah akan ditaati. Jika itu terjadi, potensi penularan COVID bisa terus terjadi.
"Orang banyak yang mempunyai keinginan yang berbeda-beda. Kalau ada sebuah imbauan tetapi peluang keramaian masih ada, saya kok sangat yakin tidak mungkin memenuhi protokol yang ditetapkan," sambung Husen.
Dengan begitu, sambung Husen, usaha penanganan nanti harus kembali dari awal.
"Usaha yang sudah dilakukan selama beberapa bulan terakhir akan potensi diulangi dari awal. Ketidaknyamanan yang kita rasakan semua dari Maret kemarin akan sangat panjang," jelas Husen.
Husen berharap pemerintah tegas dalam penanganan Corona. Tujuannya agar pendemi segera berlalu.
Harapannya pemerintah bersikap tegas, aturlah kami semua. Agar pandemi ini segera kita lewati bersama dengan baik," imbuh Husen.
Memperingati Hari Bakti Dokter 20 Mei, para dokter di tengah penanganan pandemi dijelaskan Husen juga menyempatkan bakti sosial dengan membeli kebutuhan sehari-hari dari masyarakat sekitar.
"Selain membeli dari warga sekitar, anggota IDI dimintai menggunakan jasa tetangga untuk bantu-bantu dan memberi bantuan kemasyarakat miskin," pungkas Husen.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Klaten Dr Roni Reokmito meminta masyarakat tetap stay at home di tengah pandemi. Sebab jika terjadi ledakan kasus, kemungkinan tim medis akan kewalahan karena jumlah terbatas.
"Masyarakat harus tetap stay at home. Sebab itu jalan terbaik memutus mata rantai penyebaran COVID 19 dan dokter spesialis paru sangat terbatas sebab di Klaten hanya ada 8 orang," jelas Roni.
Laporkan 693 Kasus Baru Corona, RI Catatkan Penambahan Tertinggi di ASEAN
Indonesia pada hari Rabu (20/5/2020) mencatatkan jumlah kasus positif virus Corona sebanyak 19.189 orang. Dari data tersebut 1.342 orang meninggal, dan 4.575 dinyatakan sembuh.
"Konfirmasi kasus COVID-19 yang kita dapatkan pada hari ini meningkat 693 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, dalam siaran BNPB pada Rabu (20/5/2020).
Terjadi penambahan kasus baru Corona sebanyak 693. Penambahan ini menjadi rekor tertinggi sejak mewabahnya kasus Corona di Indonesia pada Maret lalu. Data ini juga menjadikan penambahan kasus positif tertinggi se-ASEAN pada hari Rabu (20/5/2020).
Sementara itu, jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 terbanyak masih dimiliki Singapura dengan 29.364 kasus, lalu disusul Indonesia sebanyak 19.189 kasus.
Mengutip Worldometers, berikut penambahan kasus positif virus Corona di ASEAN pada Selasa (20/5/2020):
Indonesia bertambah 693 kasus menjadi 19.189
Singapura bertambah 570 kasus menjadi 29.364
Filipina bertambah 279 kasus menjadi 13.221
Malaysia bertambah 31 kasus menjadi 7.009
Thailand bertambah 1 kasus menjadi 3.034
Sementara negara ASEAN yang tidak melaporkan penambahan kasus adalah seperti berikut.
Vietnam tidak ada penambahan kasus. Total kasus 324
Myanmar tidak ada penambahan kasus. Total kasus 193
Brunei Darussalam tidak ada penambahan kasus. Total kasus 141
Kamboja tidak ada penambahan kasus. Total kasus 122
Timor Leste tidak ada penambahan kasus. Total kasus 24
Laos tidak ada penambahan kasus. Total kasus 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar