Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku akan terus menutup sekolah selama belum ada vaksin untuk virus Corona COVID-19. Alasannya karena ia ingin memastikan anak-anak aman dari penularan virus yang kini telah menginfeksi lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia.
"Saya tidak akan mengizinkan sekolah dibuka saat murid harus duduk bersebelahan. Tidak ada yang ke sekolah sampai saya yakin mereka benar-benar aman. Harus ada vaksinnya dulu," kata Duterte seperti dikutip dari CNN Filipina, Selasa (26/5/2020).
"Tidak ada kelas, hanya waktu bermain. Kecuali saya yakin mereka aman," lanjutnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kegiatan pembukaan atau penutupan sekolah jadi masalah yang harus dipikirkan dengan matang oleh negara-negara. WHO menyebut tidak tiap anak di dunia memiliki akses, kemampuan, dan lingkungan yang sama bila proses belajar terus dilakukan lewat jarak jauh.
Setidaknya ada tiga hal yang disarankan WHO benar-benar harus dipahami pemegang kebijakan bila memang ingin membuka atau menutup sekolah:
1. Kondisi terkini situasi penyebaran COVID-19 dan keparahannya di populasi anak-anak
2. Situasi lokal dan epidemiologi COVID-19 di daerah sekitar sekolah
3. Lingkungan sekolah dan kemampuannya untuk menerapkan upaya pencegahan serta pengendalian penyakit
Di Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sempat meluruskan isu sekolah akan kembali buka di bulan Juli. Menurutnya itu tidak benar dan keputusan ada pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengkoordinasikan," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa hari lalu.
Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 5.877 Sembuh, 1.418 Meninggal
Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Selasa (26/5/2020) telah mencapai 23.165 kasus. Sebanyak 5.877 pasien dinyatakan sembuh sementara 1.418 pasien lainnya meninggal dunia.
"Sembuh bertambah 235 orang sehingga total menjadi 5.877 orang. Sementara meninggal 27 orang, sehingga total menjadi 1.418 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Selasa (26/5/2020).
Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.
SEMBUH
Aceh 17
Bali 295
Banten 178
Bangka Belitung 27
Bengkulu 9
DI Yogyakarta 131
DKI Jakarta 1.668
Jambi 15
Jawa Barat 505
Jawa Tengah 275
Jawa Timur 506
Kalimantan Barat 44
Kalimantan Timur 123
Kalimantan Tengah 151
Kalimantan Selatan 80
Kalimantan Utara 68
Kepulauan Riau 88
Nusa Tenggara Barat 258
Sumatera Selatan 114
Sumatera Barat 208
Sulawesi Utara 35
Sumatera Utara 114
Sulawesi Tenggara 100
Sulawesi Selatan 499
Sulawesi Tengah 48
Lampung 44
Riau 76
Maluku Utara 17
Maluku 27
Papua Barat 35
Papua 68
Sulawesi Barat 29
Nusa Tenggara Timur 7
Gorontalo 18
MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 66
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 8
DKI Jakarta 501
Jawa Barat 137
Jawa Tengah 70
Jawa Timur 301
Kalimantan Barat 4
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 17
Kalimantan Selatan 63
Kalimantan Utara 1
Kepulauan Riau 12
Nusa Tenggara Barat 8
Sumatera Selatan 25
Sumatera Barat 24
Sulawesi Utara 22
Sumatera Utara 33
Sulawesi Tenggara 4
Sulawesi Selatan 68
Sulawesi Tengah 4
Lampung 8
Riau 6
Maluku Utara 5
Maluku 7
Papua Barat 2
Papua 6
Sulawesi Barat 2
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar