Minggu, 19 April 2020

13 Gejala Virus Corona yang Tak Terpikir Sebelumnya, Termasuk Nyeri Testis (2)

7. Muncul ruam pada kulit dan gatal-gatal
Para ahli kulit dari Perancis percaya bahwa ruam dan gatal tanpa sebab yang terjadi pada kulit, bisa jadi gejala infeksi virus Corona. Hal ini dialami oleh beberapa pasien COVID-19 yang ada di negara tersebut dan mengalami rasa gatal.

Gejala yang muncul pada kulit terlihat bintik-bintik merah yang mirip dengan bekas radang dingin. Akhirnya lebih dari 400 dokter kulit dari Uni Nasional Perancis Dermatologis-Venereologis (SNDV) mendesak dokter untuk memeriksa pasien yang memiliki gejala tersebut.

Selain itu, dikutip dari Mirror, Direktur Penyakit Infeksi di ProHealth Care Associates Amerika Serikat, Daniel Griffin mengatakan bahwa rasa seperti terbakar di kulit juga mungkin disebabkan virus Corona. Ia mengatakan, sensasi terbakar ini bisa terjadi karena respon imun terhadap sistem saraf penderitanya.

8. Lebih sering kencing dan diare
Gejala lain yang juga dilaporkan terkait COVID-19 adalah intensitas buang air kecil lebih tinggi dari biasanya dan diare. Ahli kesehatan Dr Diana Gall mengatakan hal ini mungkin jadi gejalanya.

"Masalah pencernaan seperti kebiasaan buang air kecil atau besar lebih sering memang bisa jadi tanda penyakit lain. Tapi, diare sendiri sudah dilaporkan sebagai gejala awal pasien positif COVID-19," ujarnya yang dikutip dari The Sun.

Menurut studi yang diterbitkan oleh American Journal Gastroenterology, setelah menganalisis 204 pasien COVID-19 di Hubei, China, menemukan bahwa hampir 50 persennya mengalami diare, muntah, atau nyeri pada perut di awal gejala.

9. Kabut otak
Beberapa orang yang positif COVID-19 juga mengalami gejala kabut otak atau kelelahan mental. Meskipun belum dipastikan secara resmi, tapi hal ini dialami oleh beberapa pasien COVID-19, salah satunya Thea Jourdan.

Mengutip dari The Sun, ia mengalami kabut otak yang diawali dengan merasa lelah yang hanya ingin tetap di tempat tidur. Ia tidak batuk dan demam, tapi ia merasakan sensasi seperti menghirup bedak di paru-paru.

"Aku juga punya kabut otak. Aku bahkan tidak bisa mengisi formulir dari sekolah anak-anakku. Aku hanya ingin tidur," jelasnnya.

10. Kelelahan ekstrem
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa hampir 40 persen dari 60 ribu pasien positif virus Corona mengalami kelelahan yang ekstrem di awal gejala. Dikutip dari CNN, rasa lelah yang ekstrim ini bisa berlanjut sampai virus itu hilang dari tubuh.

Beberapa orang yang sudah pulih dari virus Corona COVID-19 mengatakan, bahwa rasa lelah yang ekstrim terus berlanjut. Bahkan selama masa pemulihan pun masih terasa.

11. Kulit seperti 'tersetrum'
Gejala lain yang tak biasa saat seseorang terinfeksi virus Corona adalah kulit seperti 'tersetrum'. Dikutip dari New York Post, Kepala Perawatan Penyakit Menular di ProHealth Care Associates, Dr Daniel Griffin mengatakan kondisi ini bukanlah gejala umum, melainkan reaksi antibodi.

"Jelas sudah diidentifikasi, tetapi kami belum yakin dan mungkin ada beberapa alasan itu terjadi. Perasaan itu mungkin hasil dari antibodi yang melawan penyakit dan mengganggu cara kerja saraf," kata Griffin.

Selain itu, Direktur Klinis di layanan kesehatan Pack Health, Dr Vipul Shah, sensasi itu bisa juga dikaitkan dengan kebiasaan demam pada seseorang. Shah mengatakan, saat orang tidak terbiasa demam, kulit mereka terasa seperti tersetrum.

12. Luka di kaki
Gejala munculnya lesi atau luka di kaki juga dicurigai menjadi salah satu gejala virus Corona. Hal ini dilaporkan para ilmuwan yang mirip campak dan cacar ini.

"Luka ungu, sangat mirip campak dan cacar air, yang biasanya muncul di jari kaki dan normalnya sembuh tanpa berbekas," tulis para ahli dalam sebuah pernyataan, dikutip dari news.com.au.

Hal ini berkaitan dengan kasus pemuda yang terinfeksi virus Corona yang sebelumnya menemukan luka pada kakinya, yang tadinya diyakini sebagai luka gigitan.

13. Gejala neurologis
Gejala neurologis ini diungkapkan sebagai gejala ringan baru oleh para ahli dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, China. Dari penelitian yang melibatkan 214 pasien, 36 persen di antaranya mengalami gejala neurologis, seperti sakit kepala, pusing, peradangan otak, dan nyeri saraf.

"Beberapa pasien tanpa gejala khas (demam, batuk, anoreksia, dan diare) COVID-19 datang ke rumah sakit dengan hanya manifestasi neurologis sebagai gejala," demikian laporan para peneliti yang dipimpin oleh Ling Mao.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar