Pria menghasilkan setidaknya 1.500 sel sperma setiap detiknya, maka tak heran bila saat ejakulasi jutaan sperma akan menyembur keluar.
Seorang pendiri London Doctors Clinic, Dr Seth Rankin mengatakan begitu banyak fakta tentang sperma yang belum kita ketahui sebelumnya.
"Sperma memainkan peran besar dalam hidup kita dan sungguh menakjubkan, sayangnya kita tidak tahu lebih banyak tentang itu," kata Seth seperti dikutip dari Daily Star.
Berikut ini adalah 5 fakta unik tentang sperma yang perlu kamu tahu, seperti dijelaskan oleh Seth.
1. Sperma dapat hidup hingga lima hari di dalam vagina
Sementara staminamu hanya kuat beberapa jam saat melakukan hubungan seks. Sperma yang kamu keluarkan akan bertahan hingga lima hari lamanya di dalam vagina, kecuali jika pasanganmu sedang menggunakan alat kontrasepsi.
2. Beberapa wanita alergi sperma
Dalam beberapa kasus, sperma dapat menyebabkan reaksi alergi pada wanita yang membuatnya menjadi kemerahan, bengkak dan gatal pada kulit. Hal ini disebut dengan alergi semen atau hipersensitivitas plasma seminalis.
3. Perlu 74 hari untuk menumbuhkan sperma
Meskipun kebanyakan pria menghasilkan jutaan sperma baru dalam setiap harinya, dibutuhkan dua hingga tiga bulan bagi sperma untuk bisa mencapai tingkat kematangan penuh.
Ketika sperma terbentuk, mereka tidak bisa berenang atau membuahi sel telur. Siklus regenerasi sperma ini akan memakan waktu selama 74 hari.
4. Kebanyakan sperma cacat
Rata-rata sekitar 200 juta sperma akan keluar saat pria mengalami ejakulasi. Meski begitu faktanya banyak di antara sperma tersebut yang terlahir dengan berkepala dua atau ekor yang bengkok.
5. Rutin ejakulasi membuat sperma menjadi sehat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengalami ejakulasi empat kali atau lebih dalam sebulan memiliki morfologi sperma yang lebih baik. Justru ejakulasi yang tidak teratur dapat mengganggu regenerasi sel sperma.
Cara Penyebaran Virus Corona COVID-19 Menurut WHO
Badan Kesehatan Dunia WHO dalam Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), memberi penjelasan terkait penyebaran dan berbagai info lain terkait virus ini. Benarkah virus corona atau COVID-19 bisa menyebar lewat udara?
Dalam salah satu bagian laporan berjudul route of transmission, WHO menyebutkan hingga kini belum ditemukan kasus penyebaran virus corona atau COVID-19 melalui udara. Selain itu menurut WHO, cara penyebaran virus corona COVID-19 melalui udara bukan faktor terbesar penularan penyakit berdasarkan bukti yang ada.
WHO menyarankan prosedur perlindungan menghadapi penyebaran virus corona atau COVID-19 secara aerosol. Prosedur ini diterapkan di fasilitas kesehatan yang menangani kasus virus corona atau COVID-19. Aerosol merujuk pada partikel padat atau cair dalam udara atau gas lain. Partikel ini melayang sebelum mendarat di permukaan sasaran.
"Cara penyebaran virus corona COVID-19 adalah melalui tetesan air liur (droplets) atau muntah (fomites), dalam kontak dekat tanpa pelindung. Transmisi virus corona atau COVID-19 terjadi antara yang telah terinfeksi dengan orang tanpa patogen penyakit," tulis WHO dalam laporannya.
Penyebaran virus corona COVID-19 lewat dudukan toilet, pegangan pintu kamar mandi, dan wastafel (fecal shedding) terjadi pada beberapa pasien. Namun penyebaran virus corona atau COVID-19 atau COVID-19 dengan fecal shedding, hingga kini bukan menjadi upaya tranmisi utama.
Selain penyebaran, dalam laporannya WHO juga menulis cara pencegahan virus corona COVID-19. Pencegahan yang paling penting adalah sering cuci tangan dan menutup mulut serta hidung saat bersin atau batuk.
"Cuci tangan dan menutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin, harus dilakukan sesering mungkin untuk menghadapi virus corona COVID-19," tulis WHO dalam laporannya.
Langkah pencegahan lain adalah membiasakan jaga jarak dengan anggota masyarakat lain. Dengan jarak satu meter, risiko tertular virus corona COVID-19 bisa ditekan. Selain itu tiap anggota masyarakat harus siap menolong lansia yang lebih mudah terkena infeksi virus corona atau COVID-19.
Pesan WHO lainnya adalah, masyarakat harus paham COVID-19 bukan penyakit main-main. Penyakit ini bisa berakibat fatal namun bisa dicegah dan pasiennya bisa sembuh. Karena itu, masyarakat jangan panik, harus merespon dengan baik, dan mengikuti tiap saran pencegahan virus corona COVID-19. Masyarakat juga harus memastikan kebenaran info virus corona COVID-19 sehingga tidak termakan hoaks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar