Imbauan di rumah saja untuk masyarakat selama pandemi Corona telah berjalan lebih dari satu bulan. Hal tersebut mengakibatkan banyak perubahan di kehidupan masyarakat, mulai dari pola bekerja, belajar, hingga aktivitas lainnya.
Di rumah saja membuat orang merasa banyak hal yang harus diselesaikan seperti bekerja dari rumah, rapat virtual, menjadi guru bagi anak, hingga pekerjaan rumah tangga. Saat seperti ini memang diperlukan multitasking untuk menyelesaikanya.
Mengutip dari CNN.com, Senin (20/4/2020) bagaimana mengatur produktivitas dan manajemen waktu dalam melakukan banyak tugas secara profesional:
Prioritaskan Aktivitas dengan Bijak
Tuliskan aktivitas mana yang Anda prioritaskan. Jadwalkan apa yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan yang terakhir diselesaikan. Tentukan kapan waktu terbaik secara detail. Jika sudah ditulis Anda dengan mudah mengetahui yang sudah dikerjakan dengan mencentang yang sudah selesai.
Misalnya, Anda tidak bisa melakukan panggilan konferensi dengan mengajarkan anak-anak secara bersamaan. Berikan kesempatan anak-anak untuk mengerjakan sendiri, dan di sisi lain Anda bisa melakukan panggilan konferensi.
Pasangan Bisa Jadi Partner Saat Bekerja dari Rumah
Saat pasangan Anda juga bekerja dari rumah, atur beberapa hal untuk Anda dan pasangan saat bekerja agar lebih menyenangkan dan tidak stres.
Jangan perlakukan pasangan Anda seperti kolegan, hindari memberikan nasihat jika tidak diminta. Tentukan pembagian pekerjaan rumah untuk menghindari terganggunya pekerjaan kantor masing-masing.
Jangan Khawatir dengan Bayaran Sekolah Anak
Pandemi Corona telah berdampak pada keuangan dan ekonomi di dunia. Banyak pekerja secara tiba-tiba pemotongan gaji bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Di Amerika Serikat, federal menangguhkan bunga pinjaman sekolah dan mahasiswa selama enam bulan. Baca panduan pemerintah perihal tangguhan pinjaman yang ditanggung pemerintah.
Istirahatkan Diri
Banyak orang yang telah mengkarantina diri di rumah. Media sosial kini penuh kegiatan masyarakat selama di rumah aja. Kegiatan masak-memasak pun menjadi konten utama bagi masyarakat untuk mengisi waktu.
Istirahatkan diri untuk melakukan aktivitas yang jauh dari tekanan bekerja, seperti memasak untuk memperoleh kue yang lezat.
Harga Ayam di Peternak Madiun Disebut Capai Rp 13.000/Kg
Harga ayam di tingkat peternak anjlok hingga Rp 10.000 per kilogram (kg). Hal itu membuat para peternak ayam menjerit karena mengalami kerugian yang besar.
Namun, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Wemmy Niamawati menyebut saat ini harga ayam potong di Madiun sudah mencapai Rp 13.000/kg. Sebelumnya harga ayam di tingkat peternak sana sempat Rp 6.000/kg.
"Tanggal 16 April 2020 harga Rp 6.000/kg. Per 19 April rata-rata di peternak kisaran Rp 11.000-12.500/kg. Saat ini tanggal 20 April 2020 harga daging ayam di Madiun sudah tembus Rp 13.000, jadi saat ini harga di Madiun untuk ayam potong Rp 13.000," kata Wemmy melalui telekonferensi, Senin (20/4/2020).
Wemmy menjelaskan, peternak di Madiun sendiri berjumlah 18 orang dari 10 kecamatan. Mereka diperkirakan bisa menghasilkan populasi ayam mencapai 62 juta ekor di April-Juni 2020.
"Peternak di Madiun itu ada 18 orang di 10 kecamatan. populasi ayam potong atau broiler di Jatim per periode 3 April-Juni 2020 itu 62 juta ekor," sebutnya.
Sebelumnya, Madiun sempat membagikan ayam gratis kepada masyarakat di pasar karena harga ayam di tingkat peternak yang anjlok. Namun, pihaknya menyebut segala upaya untuk menyelamatkan peternak kecil akan dilakukan, seperti memperkuat penjualan online dan bekerja sama dengan perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar