Minggu, 26 April 2020

Bikin Ngilu! Wanita Ini Rekam Dirinya Sedang Tes Swab Corona

Ramai dibincangkan di media sosial, seorang wanita menjalani tes corona. Videonya viral menggambarkan proses pengambilan swab dahak dari tenggorokan. Video ini dibagikan oleh akun Twitter bernama @PanamaRedin215 pada Rabu (1/4/2020).
"Seandainya Anda bertanya-tanya seperti apa tes virus corona," tulis @PanamaRedin215 dalam keterangan video tersebut.

Video itu menggambarkan seorang petugas medis sedang memasukkan alat swab seperti cotton bud berukuran lebih dari 10 centimeter ke dalam lubang hidung pasien. Wanita itu pun terlihat meringis kesakitan menahan rasa nyeri di hidungnya.

Hampir sekitar 50 detik lamanya alat swab itu dibiarkan petugas medis berada di dalam rongga hidung sang pasien. Ketika dirasa sudah cukup, petugas medis itu langsung mencabut alat swab dengan cepat untuk mengurangi rasa sakit jika ditarik secara perlahan.

"Bagian terburuknya bukan pada saat melakukan tes, karena hal terburuknya saat kita mati seorang diri. Setelah Anda dikarantina di rumah sakit, keluarga Anda tidak dapat menjenguk," tulis @PanamaRedin215 menambahkan keterangan pada video.

Wanita itu pun mengimbau orang-orang untuk tetap di rumah agar terhindar dari penyakit ini.

"Tolong tetap di rumah #corona," tuturnya.

3 Provinsi di Indonesia Ini Paling Rentan Penularan Virus Corona

 Wabah virus coronaCOVID-19 sudah menghantam Indonesia. Tercatat sekitar 1.790 kasus dengan 117 di antaranya meninggal dunia. Virus corona sudah menyebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia dengan angka penularan yang beragam.
Lembaga riset dari Katadata Insigt Center meluncurkan Indeks Kerentanan Provinsi terhadap penularan virus corona. Disebutkan ada beberapa wilayah di Indonesia yang dianggap sangat rentan, yakni:

1. DKI Jakarta
2. Banten
3. Jawa Barat

Berdasarkan data terakhir dari BNPB per Kamis (2/4/2020), jumlah persebaran virus corona di DKI Jakarta sebanyak 897 kasus, Banten 164 kasus dan Jawa Barat 223 kasus. Di antara seluruh provinsi, ketiga daerah tersebut memang memiliki jumlah kasus cukup tinggi di Indonesia.

Menurut Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri, PhD, ada beberapa faktor yang membuat daerah tersebut dinyatakan paling rentan terhadap penularan virus corona. Pertama karakteristik daerah tersebut memiliki jumlah penduduk cukup tinggi, kerentanan kesehatan karena tingginya polusi udara dan adanya risiko mobilitas penduduk.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia, dr Daeng M Faqih, menyebut mobilisasi penduduk mengakibatkan penularan virus corona menyebar sangat pesat ke beberapa daerah. Ia menekankan bahwa virus bisa dibawa oleh orang saat bepergian sehingga menyebabkan kelompok rentan mudah tertular dan harus ada sanksi tegas bagi yang tidak menerapkan physical distancing atau jaga jarak di kondisi saat ini."Soal mobilitas menjadi kunci dari penyebaran virus karena menularnya dari manusia ke manusia. Kita lihat DKI Jakarta dan Banten, mobilitas penduduknya sangat tinggi. Terkadang kalau naik KRL, dari Jakarta ke Bekasi, kita tidak sadar bahwa sudah pindah provinsi ke Jawa Barat," sebutnya dalam konferensi pers daring Katadata, Jumat (4/3/2020).

"Makanya IDI sering menyampaikan, imbauan nggak cukup. Edukasi saja nggak cukup. Sekarang ini sudah masuk kondisi gawat darurat. Sudah harus ada pendisiplinan dengan pengawasan," tutur dr Daeng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar