Harga ayam di tingkat peternak anjlok hingga Rp 10.000 per kilogram (kg). Hal itu membuat para peternak ayam menjerit karena mengalami kerugian yang besar.
Namun, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Wemmy Niamawati menyebut saat ini harga ayam potong di Madiun sudah mencapai Rp 13.000/kg. Sebelumnya harga ayam di tingkat peternak sana sempat Rp 6.000/kg.
"Tanggal 16 April 2020 harga Rp 6.000/kg. Per 19 April rata-rata di peternak kisaran Rp 11.000-12.500/kg. Saat ini tanggal 20 April 2020 harga daging ayam di Madiun sudah tembus Rp 13.000, jadi saat ini harga di Madiun untuk ayam potong Rp 13.000," kata Wemmy melalui telekonferensi, Senin (20/4/2020).
Wemmy menjelaskan, peternak di Madiun sendiri berjumlah 18 orang dari 10 kecamatan. Mereka diperkirakan bisa menghasilkan populasi ayam mencapai 62 juta ekor di April-Juni 2020.
"Peternak di Madiun itu ada 18 orang di 10 kecamatan. populasi ayam potong atau broiler di Jatim per periode 3 April-Juni 2020 itu 62 juta ekor," sebutnya.
Sebelumnya, Madiun sempat membagikan ayam gratis kepada masyarakat di pasar karena harga ayam di tingkat peternak yang anjlok. Namun, pihaknya menyebut segala upaya untuk menyelamatkan peternak kecil akan dilakukan, seperti memperkuat penjualan online dan bekerja sama dengan perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab.
Terimbas Corona, Proyek Puluhan Triliun di RI Ditunda
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan tidak ada investor yang membatalkan investasinya di Indonesia gara-gara pandemi COVID-19. Namun merebaknya virus Corona membuat rencana sejumlah investasi tertunda.
Dia menjelaskan, yang ditunda oleh investor terkait ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan proyek. Seperti proyek Tanjung Jati Power (YTL Power) senilai Rp 38 triliun.
"Contoh katakanlah (proyek) Tanjung Jati. Ini investasi mangkrak. Tanjung Jati di Jabar Rp 38 triliun. Yang harusnya ground breaking-nya itu bulan Maret tapi kemudian diundur karena COVID-19, diundur ke bulan Mei akhir," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan pertama 2020 melalui saluran YouTube BKPM, Senin (20/4/2020).
Sekali lagi dia memastikan tidak ada investor yang membatalkan penanaman modal di Indonesia. Sementara ada yang menunda, hal itu diakui oleh Bahlil. Namun hal-hal yang dapat dilakukan karena tidak terganggu oleh adanya pandemi COVID-19, sudah mulai dikerjakan oleh investor.
"Di lapangan sekarang sudah mulai persiapan persiapan. Itu pun di tempat-tempat lain begitu. Jadi saya pastikan bahwa tidak ada yang membatalkan investasinya. Yang ada hanya lah menunda waktu sedikit. Bahasa kerennya itu menjadwal ulang," jelasnya.
Pihaknya pun sudah memastikan hal tersebut dengan menanyakan langsung melalui perangkat elektronik kepada pihak investor.
"Sampai sekarang di BKPM dari semua, kita kan berkomunikasi terus. COVID-19 ini kita komunikasi terus, video conference terus, kita telepon satu-satu, kami belum menemukan satu investor yang mengatakan membatalkan investasinya di Indonesia," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar