Ekonomi dunia terdampak besar karena aktivitas bisnis banyak yang lumpuh di tengah pandemi corona. Jeff Bezos pun urun rembug soal bagaimana menjinakkan virus corona agar ekonomi kembali dapat berjalan normal.
Bos toko online terbesar dunia Amazon ini mengusulkan agar tes corona massal di seluruh dunia ditingkatkan. Hal itu ia anggap penting untuk benar-benar mengetahui serta memisahkan siapa saja yang sakit dan siapa yang sehat.
"Tes reguler dalam skala global di seluruh industri akan membantu orang tetap aman dan membantu ekonomi kembali bangkit dan berjalan," tulis orang terkaya dunia ini dalam surat pada para pemegang saham Amazon.
"Supaya hal ini berhasil, kita sebagai warga masyarakat membutuhkan jauh lebih banyak tes daripada yang sekarang tersedia. Jika tiap orang bisa dites secara rutin, itu akan membuat perbedaan besar dalam bagaimana kita melawan virus ini" papar dia.
"Mereka yang dites positif bisa dikarantina dan dirawat, dan setiap orang yang dites negatif bisa masuk kembali ke ekonomi dengan percaya diri," sambung Bezos yang dikutip detikINET dari CNBC.
Di sisi lain, pria berkepala pelontos itu juga membeberkan langkah-langkah Amazon dalam melindungi pegawai gudang dari ancaman COVID-19. Seperti dengan menyediakan masker dan pengukuran suhu badan.
Namun demikian, pegawai gudang Amazon di sedikitnya 3 fasilitas telah memprotes perusahaannya karena dianggap tidak cukup melindungi. Bagaimanapun, Amazon sangat membutuhkan mereka karena pembelian online melonjak tajam seiring makin masifnya kebijakan lockdown.
Cerita Wali Kota Bogor Bima Arya Soal Kondisinya Pasca Sembuh dari Corona
Wali Kota Bogor Bima Arya buka suara mengenai kondisinya pasca sembuh dari infeksi virus Corona. Setelah dinyatakan positif pada Maret lalu, ia menjalani perawatan dan kurang lebih dua minggu setelahnya dinyatakan sembuh dari COVID-19. Meski demikian, ia merasa kondisinya belum sembuh benar.
"Setelah 22 hari di RS dan ini hari ke-10 di rumah. Alhamdulilah dengan segala perjuangan, dengan penuh cobaan, sudah secara resmi dinyatakan sehat karena hasilnya negatif. Tapi terus terang saya merasa kondisinya masih 90 persen, belum 100 persen, masih agak-agak lemas sedikit," tutur Bima Arya dalam sesi olahraga daring yang diselenggarakan Idea Run, Rabu (22/4/2020).
Bima Arya juga menceritakan kisahnya saat harus dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Tak hanya batuk, ia juga mengalami beberapa gejala lain meski diagnosanya adalah mild atau gejala ringan-sedang COVID-19.
"Hari-hari pertama di rumah sakit memang penuh perjuangan, mual, nggak nafsu makan, lemas, batuk-batuk, badan sedikit demam. Tapi setelah seminggu, setelah berjuang untuk paksa makan, berjuang untuk bisa istirahat, badan agak enakan," paparnya kemudian.
Saat diisolasi dan menjalani pemulihan di RSUD Kota Bogor, Bima Arya menyebut hal yang paling membantunya pulih dengan cepat adalah berolahraga. Minggu kedua di rumah sakit, Bima Arya mulai berjemur melakukan latihan seperti push-up, squat jump, dan plank.
"Itu yang menurut saya membuat agak nyaman ya. Jadi setiap habis exercise di kamar rumah sakit, badan keringatan, jadi kerasa hormon endorfin yang memproduksi rasa happy, rasa nyaman, menurut saya ngaruh banget," terangnya.
Meski sudah dinyatakan pulih, ia masih harus recovery selama seminggu ke depan. Untuk mempercepat penyembuhannya, sebisa mungkin Bima Arya berolahraga di rumah setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar