Rabu, 22 April 2020

Cerita Wali Kota Bogor Bima Arya Soal Kondisinya Pasca Sembuh dari Corona

Wali Kota Bogor Bima Arya buka suara mengenai kondisinya pasca sembuh dari infeksi virus Corona. Setelah dinyatakan positif pada Maret lalu, ia menjalani perawatan dan kurang lebih dua minggu setelahnya dinyatakan sembuh dari COVID-19. Meski demikian, ia merasa kondisinya belum sembuh benar.
"Setelah 22 hari di RS dan ini hari ke-10 di rumah. Alhamdulilah dengan segala perjuangan, dengan penuh cobaan, sudah secara resmi dinyatakan sehat karena hasilnya negatif. Tapi terus terang saya merasa kondisinya masih 90 persen, belum 100 persen, masih agak-agak lemas sedikit," tutur Bima Arya dalam sesi olahraga daring yang diselenggarakan Idea Run, Rabu (22/4/2020).

Bima Arya juga menceritakan kisahnya saat harus dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Tak hanya batuk, ia juga mengalami beberapa gejala lain meski diagnosanya adalah mild atau gejala ringan-sedang COVID-19.

"Hari-hari pertama di rumah sakit memang penuh perjuangan, mual, nggak nafsu makan, lemas, batuk-batuk, badan sedikit demam. Tapi setelah seminggu, setelah berjuang untuk paksa makan, berjuang untuk bisa istirahat, badan agak enakan," paparnya kemudian.

Saat diisolasi dan menjalani pemulihan di RSUD Kota Bogor, Bima Arya menyebut hal yang paling membantunya pulih dengan cepat adalah berolahraga. Minggu kedua di rumah sakit, Bima Arya mulai berjemur melakukan latihan seperti push-up, squat jump, dan plank.

"Itu yang menurut saya membuat agak nyaman ya. Jadi setiap habis exercise di kamar rumah sakit, badan keringatan, jadi kerasa hormon endorfin yang memproduksi rasa happy, rasa nyaman, menurut saya ngaruh banget," terangnya.

Meski sudah dinyatakan pulih, ia masih harus recovery selama seminggu ke depan. Untuk mempercepat penyembuhannya, sebisa mungkin Bima Arya berolahraga di rumah setiap hari.

Tak Ada Bukti Corona Bisa Menyebar Lewat Makanan yang Dibeli di Supermarket

 Bahan makanan atau barang-barang yang datang dari luar rumah kerap dicurigai membawa virus Corona. Adanya pemikiran tersebut membuat banyak orang berinisiatif mendisinfeksi tas setelah pergi berbelanja di supermarket.
Food and Drug Administration (FDA) sangat menyadari kekhawatiran masyarakat terhadap ketakutan pada barang-barang belanjaan. Namun mereka meyakinkan pembeli bahwa risiko virus Corona tidak ditularkan melalui bahan atau kemasan makanan.

"Kami ingin meyakinkan konsumen bahwa saat ini tidak ada bukti kemasan makanan manusia atau hewan yang dikaitkan denan penularan virus Corona yang menyebabkan COVID-19," tulis FDA dalam sebuah pernyataan dikutip dari Medical Daily.

"Coronavirus ini menyebabkan penyakit pernapasan dan menyebar dari orang ke orang, tidak seperti virus gastrointestinal atau GI yang ditularkan melalui makanan, atau seperti norovirus dan hepatitis A yang sering membuat orang sakit melalui makanan yang terkontaminasi," jelasnya.

Sebagai gantinya, FDA menjelaskan kemungkinan penyakit tersebut tertular terjadi ketika seseorang pergi ke supermarket dan menyentuh pegangan pintu atau kenop pintu yang kotor kemudian menyentuh wajah. Untuk itu, mereka memberi beberapa saran saat belanja di supermarket dikutip dari laman resmi FDA.

1. Siapkan daftar belanja. Beli bahan makanan hanya satu atau dua minggu sekali.
2. Kenakan masker saat berada di supermarket.
3. Bawa tisu sendiri atau gunakan yang tersedia di toko untuk membersihkan pegangan keranjang belanja.
4. Jaga jarak sosial saat berbelanja, minimal 2 meter antara pembeli lain dan karyawan toko.
5. Cuci tangan dengan sabun saat kembali ke rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar