Jumat, 24 April 2020

Bolehkah Kelompok Rentan Terinfeksi Corona Berpuasa Penuh Saat Ramadhan?

Berpuasa di bulan Ramadhan wajib bagi seluruh umat Muslim. Namun Ramadhan tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena adanya pandemi virus Corona sehingga beberapa kegiatan seperti salat tarawih berjamaah di masjid dan buka puasa bersama dihentikan sementara.
Meski hukumnya wajib, ada beberapa kelompok orang yang rentan terinfeksi virus Corona. Mereka dianjurkan tidak berpuasa terlebih jika menunjukkan gejala COVID-19 sehingga melemahkan sistem imun mereka.

Banyak pasien COVID-19 yang bergejala berat memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Oleh sebab itu beberapa kelompok rentan disarankan menunda puasa. Mengutip Mirror.co.uk, kelompok tersebut antara lain:

1. Lansia usia 70 tahun ke atas

2. Memiliki kondisi kesehatan yang mendasari terutama penyakit asma, PPOK, bronkitis, penyakit jantung kronis, gagal jantung, Parkinson, multiple sclerosis, cerebral palsy, atau diabetes.
3. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti pasien HIV/AIDS dan pengidap kanker.
4. Ibu hamil

"Karena itu, kami dengan tulus menyarankan umat Muslim untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan mereka dan mendiskusikannya dengan dokter mengingat adanya pedoman baru yang berbasis bukti tentang COVID-19 dan kondisi kesehatan kronis," kata Dr Asim Yusuf, ketua British Board of Scholars dan konsultan untuk National Health Security (NHS) Inggris.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam laman resminya menyebut siapa pun yang mengidap kondisi medis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker, disarankan tidak menghadiri pertemuan apapun selama Ramadhan dan disarankan sangat menjaga tubuh karena kelompok tersebut rentan terhadap penyakit parah dan kematian akibat COVID-19.

Ramadhan Tiba, Yuk Ubah Pola Tidur Supaya Tak Telat Sahur

 1 Ramadhan jatuh pada Jumat, 24 April 2020. Memasuki bulan Ramadhan, sudah waktunya bagi muslim untuk jalani ibadah puasa. Salah satu hal yang kerap jadi tantangan adalah bagaimana menyesuaikan pola tidur agar nantinya tidak kesulitan untuk bangun sahur.
Nah, buat kalian yang terbiasa tidur larut, yuk mulai berusaha ubah kebiasaan tidur agar tubuh bisa beradaptasi dengan lebih baik. Hal ini penting agar di siang harinya bisa tetap fokus.

Dikutip dari Sleep.org, berikut ini tipsnya:

1. Sesuaikan jam bangun
Salah satu alasan mengapa orang senang begadang adalah karena mereka merasa tidak lelah. Maka dari itu langkah awal untuk mengubah pola tidur adalah memastikan kamu merasa mengantuk di malam hari dengan cara bangun lebih cepat dari biasanya.

2. Lakukan perlahan
Jika bangun sahur dirasa terlalu pagi bagi kamu, cobalah untuk mengatur alarm lebih awal tapi lakukan dengan perlahan. Misalnya hari ini mundurkan 30 menit, besoknya 30 menit lagi, dan sampai akhirnya tiba di jadwal yang kamu inginkan.

3. Hindari cahaya
Saat malam hari coba kurangi sumber cahaya di rumah, terutama kamar tidur. Cahaya diketahui dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang bertanggung jawab terhadap rasa kantuk.

Oleh karena itu bila sudah malam kurangi cahaya di rumah sehingga kamu bisa lebih mudah terlelap.

4. Majukan jadwal malam
Bila memungkinkan, coba majukan waktu kegiatan-kegiatan yang biasa kamu lakukan di malam hari. Tujuannya agar kamu bisa lebih cepat tidur di malam hari dan lebih mudah untuk bangun sahur.

5. Konsisten
Kunci untuk membuat tubuh cepat terbiasa dengan pola tidur yang baru adalah dengan konsisten melakukannya. Tubuh juga bisa mendapat manfaat dari tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar