Kamis, 05 November 2020

Studi Ini Buktikan Sel Kekebalan COVID-19 Bisa Bertahan Hingga 6 Bulan

 Para ilmuwan membuktikan bahwa sel kekebalan bisa melindungi seseorang dari COVID-19 selama enam bulan setelah terinfeksi. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap 100 pasien COVID-19.

Penelitian ini dilakukan oleh Konsorsium Imunologi Coronavirus Inggris, yang melibatkan Universitas Birmingham, fasilitas penelitian klinis NIHR Manchester, dan Kesehatan Masyarakat Inggris.


Dari 100 orang tersebut, pasien yang bergejala memiliki reaksi sel-T yang jauh lebih tinggi. Tetapi, belum jelas apakah sel kekebalan yang ditemukan ini bisa melindungi dari reinfeksi. Tim peneliti Inggris mengatakan, hal ini hanya temuan kecil terkait kekebalan COVID-19 yang masih harus dipelajari.


"Hasil awal menunjukkan bahwa respons sel-T mungkin bertahan lebih lama dari respons antibodi awal, yang bisa berdampak signifikan pada pengembangan vaksin COVID-19 dan penelitian kekebalan," jelas Dr Shamez Ladhani, penulis studi sekaligus konsultan epidemiologi di Public Health England yang dikutip dari BBC, Selasa (3/11/2020).


Selain itu, menurut Prof Paul Moss dari Universitas Birmingham, ini merupakan penelitian pertama di dunia yang menunjukkan bahwa sel kekebalan yang kuat tetap bertahan hingga enam bulan setelah infeksi.


Hal ini didasarkan pada sampel yang diambil dari 23 petugas kesehatan pria dan 77 wanita yang terinfeksi COVID-19 pada bulan Maret atau April, dengan gejala sedang, ringan, atau tanpa gejala. Tetapi, selama dirawat kondisi mereka tetap stabil, atau tidak ada yang kritis.


Peneliti berpendapat ada kemungkinan sel-T memberikan respons yang lebih baik pada pasien COVID-19 yang bergejala, agar tidak terinfeksi kedua kalinya. Tetapi, mungkin juga pasien tanpa gejala bisa melawan virus tanpa membangun respons kekebalan yang besar.


"Kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah individu yang bergejala lebih terlindungi dari infeksi ulang di masa depan atau tidak," kata Prof Moss.

https://indomovie28.net/fits-2016/


Dear Pasutri, Sering-seringlah Bercinta demi Kesehatan Jiwa


Dalam hubungan suami-istri, ada banyak manfaat untuk lebih rutin melakukan seks. Tingkat aktivitas seksual yang lebih tinggi dapat menghasilkan perubahan positif seperti merendahkan tekanan darah, stres berkurang, keintiman yang lebih baik, dan tingkat perceraian yang lebih rendah.

Kehidupan kita yang semakin sibuk mungkin menghalangi untuk melakukan lebih banyak berhubungan intim. Hubungan seks yang dilakukan rutin dapat menjadi penghilang stres dan meningkatkan rasa bahagia yang baik untuk kesehatan mental.


Melakukan hubungan seks yang teratur juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Terdapat banyak manfaat emosional dan psikologis dari bercinta. Seks sangat berhubungan dengan kualitas hidup yang lebih baik


Dikutip dari Very Well Mind, berikut ini manfaat rajin berhubungan seks bagi kesehatan jiwa.


1. Tingkat kebahagiaan lebih tinggi

Menurut sebuah studi tahun 2015 yang dilakukan di China, hubungan seks yang suka sama suka dan kualitas seks yang lebih baik dapat meningkatkan kebahagiaan.


Baca juga: 17 Relawan Uji Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung 'Drop Out', Ini Alasannya

2. Meningkatkan keintiman

Zat kimia otak dilepaskan saat berhubungan seks, termasuk endorfin, yang dapat mengurangi iritabilitas dan perasaan depresi. Hormon lain, oksitosin (hormon cinta) meningkat dengan stimulasi puting dan aktivitas seksual lainnya. Oksitosin dapat membantu menumbuhkan rasa ketenangan dan kepuasan.


3. Meningkatkan kualitas tidur

Orgasme memicu pelepasan hormon, prolaktin, yang membantu dalam tidur.

https://indomovie28.net/6-years-2015/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar